Sunday 21 January 2024

#BerharapLucu, Bagian 4 (Tukang Cukur Dwifungsi)


Semenjak di Makassar, aku cukup susah mencari tempat cukur yang tepat. Jika di Ponorogo, dekat rumah ada tukang cukur langgananku sejak SMA, praktis sudah 10 tahun aku cukur kesitu kalo lagi di Ponorogo. Lebih tepatnya, aku cari tempat cukur yang terjangkau, terjangkau dari sisi jarak dan terjangkau dari sisi tarif. Hasil belakangan, soalnya gaya rambutku dari dulu begitu-begitu aja. Ga susah, jadi semua tukung cukur seharusnya bisa. Kecuali kalo mereka waktu cukur pake kaki, mungkin hasilnya akan beda.

Pernah waktu SMA dulu aku sampai ditegur temanku karena gaya rambutku yang ga pernah berubah dari SD. Kebetulan dia teman dari SD, SMP, SMA. Nuril namanya. Nuril ini keren, dulu waktu SD sampe SMP pulang berangkat sekolah selalu naik sepeda, kami selalu bareng mau berangkat atau pulang. Udah macam pacar sendiri, tapi cowok. Gimana ya, sulit menjelaskannya. Yang jelas kami berdua normal.

Oke, kenapa ini jadi bahas Nuril. Jadi waktu itu aku sama Nuril lagi di kantin sekolah makan siang di tempat favorit kami, Pecel Bu So. Tentunya ada teman-teman kami yang lain duduk di kiri-kanan, supaya kami tidak dikira ada hubungan khusus. Ga tau kenapa tiba-tiba masuk ke topik rambut. Mungkin mereka notice karena aku kemarin bilang habis cukur.

Popular Posts