Showing posts with label #SedikitRenungan. Show all posts
Showing posts with label #SedikitRenungan. Show all posts

Thursday, 8 April 2021

Open Pre Order Buku "refleksi"



Syukurlah, setelah kurang lebih melakukan diskusi dengan penerbit, akhirnya Buku "refleksi" dalam waktu kurang lebih dua minggu ini akan bisa terbit! 

Senangnya, akhirnya bisa sampai juga pada titik ini. Dalam prosesnya, Buku "refleksi" ini sudah memiliki naskah yang fiks, desain cover, maupun filler seperti kata pengantar, prakata, atau biografi. Bagian yang kurang hanya dari sisi layouting saja. Setelah memilih paket penerbitan yang tepat,  lanjutlah dalam proses moderasi dan diskusi dengan penerbit untuk mempertemukan preferensi antara penulis dan penerbit. Tidak memakan waktu yang lama, hanya memerlukan komunikasi yang intens dengan penerbit agar buku yang nantinya terbit bisa sesuai dengan harapan penulis.

Semoga ketika buku ini nantinya terbit bisa memberikan pengaruh yang baik bagi pembacanya dan memberikan inspirasi. Semoga saya juga selalu terdorong dan terpacu untuk bisa berkarya lebih banyak lagi, lebih bermanfaat lagi. Jangan lupa ikut pre order atau bantu promosi ya, terakhir tanggal 13 April 2021 ini lho. Selamat #MencariMakna !




Wednesday, 17 March 2021

Teaser Buku #SedikitRenungan



Sudah setahun sejak pemilihan sampul buku waktu itu. Maafkan atas segala keterlambatan dan kekurangan. In syaa Allah akan terbit dalam waktu dekat. Tunggu perkembangannya. Doakan ya, teman-teman !



Thursday, 7 May 2020

#SedikitRenungan, [PENGUMUMAN] Penundaan Rilis Buku

Halo teman-teman, sehat ya semuanya?

Baik, kali ini saya akan mengabarkan terkait Buku "refleksi" yang direncanakan dalam waktu dekat bisa rilis, akan tapi dikarenakan adanya pandemi COVID-19 ini, buku yang awalnya direncanakan bakal bisa terbit maksimal Juni ini, akhirnya mau tidak mau harus mundur mengingat kondisi yang tidak memungkinkan. Penerbit juga bilang bahwa operasional akan terganggu jika kondisi masih seperti ini dan juga publikasi yang masif juga susah karena banyak unit bisnis yang berkaitan dengan operasional penerbitan buku juga tutup.

Alhasil Penerbit menyarankan untuk melakukan rilis buku menunggu pandemi COVID-19 ini usai terlebih dulu sambil menunggu momentum yang tepat agar buku bisa terfasilitasi dan terpublikasi dengan baik. Di waktu yang bersamaan saya juga akan fokus ke segmen #BerharapLucu yang lama tidak terpegang hingga sekarang karena pekerjaan juga sangat banyak. Semoga dengan adanya pandemi COVID-19 ini segalanya tetap bisa produktif sebagaimana seharusnya dan semoga keadaan semakin membaik. Tetap #dirumahaja teman-teman, sehat-sehat semuanya!

Friday, 24 April 2020

#SedikitRenungan, Cover Buku



Bertemu lagi dengan saya, setelah sekian lama tidak post. Seperti yang saya bilang sbelumnya bahwa series #SedikitRenungan akan saya bukukan. Sampai sekarang sudah masuk tahap editing naskah di penerbit dan penentuan desain cover buku.

Setelah saya pikirkan kemungkinan (jika jadi, aamiin), buku series #SedikitRenungan akan berjudul "refleksi". Kenapa refleksi? Karena saya pikir sesuai dengan isi buku nantinya yang isinya mengenai perluasan cara pandang terhadap sesuatu dan kata "refleksi" menurut saya bisa mewakili apa yang ada di dalam buku ini. Semoga dan semoga.

Kali ini saya juga ingin melibatkan teman-teman untuk ikut berkomentar pada desain cover yang saya buat, semoga suka. Desainnya ada 2 macam, warna hitam dan putih saja dengan pattern semacam polygonal yang tidak beraturan. Desain cover 1 cover depan berwarna hitam dan cover belakang berwarna putih. Sebaliknya, Desain cover 2 yaitu cover depan berwarna putih dan cover belakang berwarna hitam. Tinggalkan komentar kalian di kolom komentar di bawah ya. Saya ingin tahu pendapat kalian. See you on the next post !

Tuesday, 14 January 2020

#SedikitRenungan, Bagian 27 (Akhir)

httpswww.pexels.comphotocalm-water-with-sun-and-orange-sky-1631678

Tiba di penghujung bagian dari #SedikitRenungan. Lega iya, senang iya, tapi rasa kurang puas juga ada. Saya ngerasa masih banyak hal yang belum saya share ke temen-temen dan akhirnya harus berhenti di angka 27.
Mungkin masih ada sebagian temen-temen yang sampai saat ini masih belum paham arah dan esensi dari semua ini. Kenapa nama segmen ini #SedikitRenungan dan kenapa temen-temen semua perlu mengerti. Jadi, backstory-nya waktu itu saya kepikiran gini “Kayanya sayang banget kalo misalkan pelajaran yang saya dapetin di hidup saya ini ga saya share ke orang lain”, saya berharapnya dengan saya share cerita saya itu nantinya bisa bermanfaat dan ngasih sebuah pandangan yang baik buat temen-temen. Terlepas pasti ada juga temen-temen yang tidak sepakat, ada yang menanggap kurang baik juga. Yang jelas saya punya niatan itu.

Friday, 10 January 2020

#SedikitRenungan, Bagian 26 (Menjadi Baik)



Menuju post terakhir. Mulai menuju konklusi dari #SedikitRenungan. Oke, di post kali ini saya pingin bahas esensi dari semua post yang ada di #SedikitRenungan. Sebetulnya saya pingin temen-temen setelah baca post jadi selalu punya niat baik, berbuat baik, dan semangat menebar kebaikan. Terdengar sederhana, tapi intinya ini semua adalah tentang menjadi baik dan lebih baik.
Mungkin banyak orang yang mempertanyakan kenapa berbuat baik itu dihitung sebagai sebuah amal dan mempunyai nilai? Karena berbuat baik itu butuh usaha dan mungkin bagi sebagian orang tidak mudah buat ngelakuinnya. Sedangkan berbuat buruk itu gampang, gampang banget. Kasarnya berbuat baik itu butuh modal kalo berbuat buruk itu ngga. Bahkan punya niat baik pun sudah dihitung sebagai sebuah amal karena tidak mudah berbuat baik kepada orang lain yang itu seringkali harus mengorbankan sesuatu. Niat baik pun harus dipupuk biar saat kondisi apapun kita selalu bisa ngasih manfaat ke orang lain.

Sunday, 29 December 2019

#SedikitRenungan, Bagian 25 (Makna Musuh)


Kembali lagi, sebelum ditutup dengan 2 bagian terakhir. Sebetulnya script untuk bagian terakhir sudah saya tulis dan tinggal post. Justru yang post setelah ini lah saya bingung nulis apa haha. Oke kali ini saya bahas sesuatu yang saya dapetin ketika nonton film (lagi).
Oke, banyak orang bilang hidup itu jangan cari musuh, ini benar. Tapi tidak sepenuhnya mempunyai musuh itu buruk. Bisa berlaku sebaliknya, ketika kita mempunyai banyak teman dan kawan bisa jadi pada kondisi itu kita tidak berkembang karena kita berada pada kondisi yang nyaman. Backstory-nya adalah ketika itu saya sedang nonton film “Rush”, kalau temen-temen belum nonton silakan ditonton, menurut saya worth to watch. Jadi filmnya berkisah tentang rivalitas dua orang pembalap yang diadaptasi dari true story.  Lalu dari film itu ada quotes dari salah satu pemainnya yang ngomong ke rivalnya gini “Berhenti berpikir bahwa mempunyai banyak musuh dalam hidup itu sebagai sebuah keburukan. Itu bisa jadi berkat. Orang bijak mendapatkan banyak manfaat dari musuhnya daripada teman-temannya.” Terus terang saya sepakat dalam beberapa hal, karena mungkin relevan dengan pengalaman saya juga.

Tuesday, 10 December 2019

#SedikitRenungan, Bagian 24 (Saling)

https://www.pexels.com/photo/mountain-scenery-1450082/


Lama ga jumpa temen-temen pembaca haha. Oke, terus terang saya juga kesulitan cari waktu buat nulis lagi. Dan sepertinya untuk segmen #SedikitRenungan akan saya cukupkan hingga 27 bagian yang saya harap bisa kelar Januari sih. Setelah itu entah rencana apa yang mau saya masukin lagi ke blog ini agar ter-maintain dengan baik. Let’s see what I can do haha
Baik, kali ini saya bahas tentang  “saling”. Mungkin analogi gini, jadi “saling” yang saya maksud adalah kondisi dimana satu orang dengan orang lainnya bisa mempercepat tujuan yang sama dengan mendekat satu sama lain dan akhirnya bertemulah mereka pada satu titik di tengah, dan bukannya salah satu pihak harus mencapai sisi salah satu pihak lainnya. Gampangnya dua orang pingin ketemu dan daripada terlalu jauh mending ketemunya di tengah-tengah. Gitu, ya kalian pasti tahu maksudnya. Jadi bukan menggantungkan salah satu pihak buat mencapai sisi yang lain. Tapi sebetulnya konteksnya bisa banyak hal ya, mungkin kalian interpretasinya lebih condong ke soal pasangan. Tapi terlepas apa pun itu, kalau dalam sebuah aktivitas atau kegiatan yang bergerak adalah kedua pihak atau banyak pihak pasti akan lebih cepat sampai pada titik tujuan yang diharapkan.

Friday, 1 November 2019

#SedikitRenungan, Bagian 23 (Memahami Arah)

https://www.pexels.com/photo/low-angle-photo-of-coconut-trees-2072600/

Maunya pingin double post, ga taunya malah telat, maafkan saya teman-teman. Sepertinya kondisi saya sekarang susah nyempetin waktu buat nulis. Bisa post aja udah syukur hahah. Oke pelajaran kali ini saya dapetin pas di kelas bahas mengenai softskill. Sebetulnya lebih ke arah gimana sikap orang pas tahu sesuatu yang mengarah kepada pengetahuan dan wawasan sih tapi saya buat lebih umum ke arah attitude.
Oke jadi semua orang tahu kalo manusia itu dilahirkan sebagai manusia yang baik, lahir tanpa dosa dan ga punya kesalahan apa pun. Terus kira-kira apa yang buat orang-orang berubah menjadi berkelakuan buruk dan tidak menjadi baik seperti yang seharusnya? Beberapa orang mungkin akan ngomong kalau itu takdir dan berdalih “ya namanya di di dunia pasti ada yang baik dan buruk”. Tapi sebetulnya yang mengubah mereka ya diri mereka sendiri. Mereka terpengaruh banyak hal, sejak lahir hingga dewasa, hingga mereka bisa bedain mana yang baik dan benar. Padahal pengaruh itu sebetulnya tidak serta merta harus kita terima, bisa juga kita tolak kalau tidak sesuai. Tapi pada akhirnya mereka mempunyai kecenderungan masing-masing, entah itu menurutnya baik atau buruk, atau sebetulnya mereka tahu itu buruk tapi tetap melakukannya, atau bisa juga mereka ga tahu kalau itu buruk. Sebab Tuhan tidak akan membiarkan makhluk-Nya berlaku yang tidak seperti seharusnya ia perintahkan kecuali makhluk-Nya sendiri yang ingin melakukannya dengan berbagai pengaruh yang ada, banyak faktor sebetulnya.

Sunday, 13 October 2019

#SedikitRenungan, Bagian 22 (Menetapkan Rival)

https://www.pexels.com/photo/calm-clouds-horizon-idyllic-462009/
Oke, cukup lama juga ada jeda 3 minggu dari post terakhir, mulai kehabisan ide hahaha. Sekarang saya sedang nyiapin naskah juga buat post #BerharapLucu, semoga minggu depan bisa rilis, biar ga kelamaan mangkrak hahah. Sebenernya disini banyak spare time sih. Tapi entah kenapa keinginan nulis ga bisa seperti biasanya.
Iya, oke. Post kali ini akan ngebahas tentang rival. Saya kenapa tiba-tiba kepikiran nulis ini jadi ceritanya beberapa waktu yang lalu saya ngobrol sama temen SD dan banyak membahas tentang life crisis gitu, makanya saya pingin nulis ini. Mungkin salah satu faktor kenapa saya sendiri atau mungkin kalian bisa berkembang karena setiap waktu kalian nemuin rival pada beberapa fase tertentu di lifeline kalian. Jadi rival itu tadi yang buat kalian terpacu untuk bersaing. Karena pada dasarnya manusia pasti punya naluri buat menjadi yang terbaik.

Saturday, 21 September 2019

#SedikitRenungan, Bagian 21 (Penguasaan Diri)

https://www.pexels.com/photo/astronomy-cosmos-dark-dawn-262738/
Bagian kali ini masih ada kaitannya dengan bagian sebelum ini yang saya pernah nyebut kalo sebisa mungkin jangan terlalu menjadikan diri kita sebagai parameter mutlak apalagi dalam berbagai hal, sekalipun sudah berpengalaman. Sebetulnya penekanannya lebih ke jangan terlalu ambisius dan menunjukkan kalau memang benar sih. Jadi lebih ke arah etika dan emosional. Gitu, backstory-nya, cukup.
Penguasaan diri yang saya maksud dalam hal apapun sebetulnya, bukan hanya kaitannya dengan benar atau salah. Bagus banget kalau misalnya di keseharian kita bisa ngontrol diri, mengontrol untuk menjaga etika dan emosi, mengontrol untuk jangan sampai melukai orang lain.

Thursday, 12 September 2019

#SedikitRenungan, Bagian 20 (Menyamakan Kontribusi)

https://www.pexels.com/photo/trees-covered-with-snow-1571444/
Syukurlah bisa lebih cepat dari biasanya. Ada spare time dikit langsung nulis. Kali ini saya bakal bahas tentang kontribusi. Yang saya maksud kontribusi disini adalah bentuk upaya atau usaha orang untuk membantu sebuah aktivitas agar lebih cepat selesai.
Backstory-nya sebetulnya banyak, paling terasa pas saya ikut organisasi khususnya. Di organisasi kita dituntut untuk bisa memberikan kontribusi pada organisasi dalam bentuk apapun tergantung kemampuan tiap anak. Seperti yang saya bilang beberapa kali sebelumnya, kalau semua orang tidak bisa disamakan, baik dalam preferensi, selera, apalagi kemampuan. Kontribusi disini berkaitan dengan kemampuan seseorang. Korelasinya adalah ketika kita diminta untuk memberikan bantuan pada sebuah hal dan disitu kita dituntut untuk bisa membantu dengan kemampuan yang kita punyai. Nah, poinnya ada disini.

Saturday, 7 September 2019

#SedikitRenungan, Bagian 19 (Justifikasi)

https://www.pexels.com/photo/blur-calm-waters-dawn-daylight-395198/

Saya lupa banget mau kasih tahu kalo harus off dalam 2 minggu kemarin, karena ada kegiatan yang memang ga bisa ditinggalin. Mohon dimaafkan readers.
Yap, lanjut lagi ke segmen #SedikitRenungan. Kali ini saya ngebahas tentang justifikasi atau orang-orang mungkin lebih sering menyebutnya nge-judge kali ya. Jadi memang banyak banget orang-orang yang saya lihat saling melakukan penyalahan dan pembenaran atas sesuatu kepada orang lain ataupun ke suatu hal. Itu jadi backstory kenapa saya tulis bagian ini.
Menurut saya memang justifikasi seharusnya tidak dilakukan oleh orang-orang, sebetulnya seharusnya hanya Tuhan yang boleh melakukan justifikasi dan atau pihak berwenang yang memang ditunjuk secara peraturan dalam sebuah organisasi / negara, sebagai contoh dalam kasus ini di Indonesia adalah hakim yang bisa memutuskan benar atau salah. Makanya jadi hakim itu bisa saya bilang keren sih bisa memutuskan mana yang benar dan salah. Meskipun sebetulnya terlihat gampang tapi sebetulnya tanggungannya berat. Memang besar resikonya, kalau sampai salah memutuskan yang salah menjadi benar atau yang benar menjadi salah akan menjadi beban seumur hidupnya. Bahasanya lumayan belibet tapi memang gitu sih.

Saturday, 3 August 2019

#SedikitRenungan, Bagian 18 (Penantian)

https://www.pexels.com/photo/leafless-trees-under-starry-night-sky-1542493/

Kata orang menunggu itu hal yang membosankan. Saya juga masuk ke dalam daftar orang-orang tersebut, lumrah memang. Ditambah lagi kalau tidak ada hal yang bisa dilakukan saat sedang menunggu. Konteksnya adalah menunggu dalam hal apapun.

Sebetulnya tidak serta merta menunggu tanpa melakukan hal apapun, tapi karena sesuatu yang ditunggu itu berkaitan dengan pihak lain akhirnya mau tidak mau kita harus ikut aturan mainnya. Memang tiap orang punya settingan beda-beda ya, jadi tingkat sabarnya memang ga bisa disamaratakan. Ada yang kurang sabar, ada yang kelewat sabar. Mungkin sesuatu yang ditunggu itu ternyata setelah ditinggal baru ada hasilnya. Mungkin selama kita menunggu memang tidak ada hasilnya karena pihak lain yang bermasalah. Tidak ada yang tahu. Makanya lebih baik gunakan waktu tunggu untuk mengerjakan yang lain dan tidak bergantung pada satu hal.

Friday, 19 July 2019

#SedikitRenungan, Bagian 17 (Memulai Perubahan)

https://www.pexels.com/photo/silhouette-of-city-buildings-during-sunset-1271745/

Seperti yang saya bilang sebelumnya kalau bagian ini akan berkaitan dengan bagian sebelumnya (#SedikitRenungan, Bagian 16 (Mencari Kebaikan)). Persisnya adalah ketika seseorang tidak mampu atau tidak mau untuk meraih sesuatu yang seharusnya bisa didapatkan, akhirnya mereka beralih untuk mendapatkan sesuatu dengan cara yang tidak seharusnya dilakukan dengan dalih lebih murah, lebih mudah, atau lebih cepat. Cukup, backstory-nya cukup segitu.

Beberapa hari yang lalu saya baru-baru aja menyelesaikan kursus online yang di situ dibahas mengenai perubahan, dalam hal apapun, meskipun secara luas lebih mengarah kepada perubahan dalam konteks organisasi. Di situ diterangkan bahwa perubahan dimulai karena ada beberapa hal, salah satunya adalah adanya krisis atau kondisi dimana seseorang mulai berpikir bahwa jika mereka tidak lekas berubah, sesuatu yang gawat atau merugikan bagi mereka akan terjadi. Berkaitan dengan bagian sebelumnya yang membahas mengenai pembajakan yang sebetulnya secara umum tetap bisa diambil pelajaran, jadi memang karena orang-orang kita, Indonesia, mungkin karena mereka sangat mudah mendapatkan sesuatu dengan cara apapun atau sumber daya yang ingin mereka dapatkan begitu terjangkau. Alhasil, sehingga mereka lupa bahwa sebetulnya semua itu justru lama-kelamaan akan membuat kita, sadar tidak sadar, akan tertinggal oleh bangsa lain yang mereka dengan cerdiknya mengeksploitasi kelemahan kita (konsumtif). Saking mudahnya dipengaruhi oleh hal-hal yang bersifat tren, terlepas itu butuh atau tidak dibutuhkan.

Monday, 15 July 2019

#SedikitRenungan, Bagian 16 (Mencari Kebaikan)

https://www.pexels.com/photo/background-backlit-beautiful-bright-355853/

Terus terang baru ngeh akhir-akhir ini sih. Jadi memang entah sudah membudaya atau apa sepertinya budaya pembajakan, di Indonesia khususnya, sudah sangat umum dilakukan sampai-sampai sadar tidak sadar kita sudah melakukannya sejak lama. Saya pun sebenarnya juga masih menggunakan produk atau layanan pembajakan hingga saya menulis bagian in. Innocent banget kan saya selama hidup 23 tahun hahaha.

Iya, jadi sepertinya pembajakan sudah melekat di kehidupan kita dan mudah dijumpai di sekitar kita. Mulai dari yang paling gampang seperti isi komputer kita yang mungkin sebagian besar merupakan software bajakan yang kita dapatkan secara cuma-cuma melalui internet dengan menggunakan crack, activator, atau semacamnya. Musik atau video yang sebenarnya tidak diperuntukkan untuk di-download, tapi kita kekeuh ingin mendengarkan dan melihatnya secara offline sehingga menggunakan aplikasi atau layanan pihak ketiga ilegal. Mengakses film secara online melalui website ilegal secara bajakan dan bukan menontonnya melalui bioskop atau platform streamer yang resmi. Atau membeli pakaian yang merupakan produk KW dan bukan aslinya.

Friday, 5 July 2019

#SedikitRenungan, Bagian 15 (Rezeki dan Penghasilan)


https://www.pexels.com/photo/backlit-beach-blurred-calm-408517/

Sebenarnya bagian ini juga bukan salah satu cerita pribadi yang saya dapat dari pengalaman sendiri, terus terang dari sebuah video tepatnya. Jadi pas waktu itu saya lagi main Instagram dan ngeswipe-swipe bagian discovery dan nemu video yang berisi tentang pengertian rezeki. Dalam video itu, doi menerangkan dengan jelas membedakan antara rezeki dengan gaji atau sumber penghasilan lain yang bisa datang dari mana pun. Oke, backstory-nya segitu aja.

Setelah dari video itu saya jadi lebih ngeh dan bisa memahami kenapa ada orang yang meskipun hidupnya bisa dibilang sederhana dan pas-pasan tapi bisa dengan lancar dan bahagianya mereka menjalani hidup mereka. Di sisi lain ada juga orang yang bergelimang harta tapi justru mereka terlihat belum bahagia atau bahkan tidak tenang hidupnya. Tidak semuanya, tapi ada.

Friday, 21 June 2019

#SedikitRenungan, Bagian 14 (Maaf)

https://www.pexels.com/photo/altitude-amazing-calm-cliff-552784/


Baru-baru ini ada momen lebaran, saya juga mohon maaf lahir dan batin kalau ada kata yang kurang berkenan selama menulis di blog ataupun yang mengenal saya secara personal. Berkenaan dengan momen yang masih berlangsung, kali ini saya ingin membahas tentang “maaf”. Oiya, sebelumnya saya juga mengucapkan maaf, lama tidak update karena memang banyak kesibukan dan hal lain yang harus lebih prioritas untuk diselesaikan, lama juga ya udah 1,5 bulan. Mohon dimaafkan. Baik, jadi saya mau cerita backstory-nya dulu kenapa saya pingin nulis tentang “maaf” ini.

Oke, maaf. Perbuatan yang bersifat dua arah, pemohon dan termohonAda yang mengartikan kalau maaf hanya terbatas pada ucapan, tapi sebetulnya maaf juga ada kaitannya dengan hati. Memang semua orang tidak bisa disamakan soal perasaan Ada beberapa orang yang berat untuk meminta maaf dan memaafkan orang lain, mungkin karena gengsi karena ternyata memang setelah beradu pendapat baru sadar kalau ternyata ia yang salah atau malu dan sulit untuk mengakui kesalahan atau memang memiliki sifat yang susah untuk meminta maaf atau memaafkanSetiap orang memiliki alasannya masing-masing.

Wednesday, 1 May 2019

#SedikitRenungan, Bagian 13 (Kepercayaan)


https://kbdevstorage1.blob.core.windows.net/asset-blobs/19201_en_1


Langsung aja ya, hehe.

Biasanya kepercayaan akan tumbuh seiring dengan seseorang memberikan tugas kepada orang lain dan melaksanakannya dengan baik sesuai dengan apa yang diminta. Semakin sering perintah yang diselesaikan dengan baik, maka akan semakin tumbuh kepercayaan seseorang. Sebaliknya, jika orang tidak berhasil melaksanakan suatu tugas dengan baik dari orang yang memberikan amanat, bisa timbul kekecewaan yang berakibat berkurangnya kepercayaan kepada orang tersebut. Ada juga orang yang sudah dipercaya sejak lama, namun karena pernah melakukan sebuah kesalahan akhirnya setelah itu tidak pernah lagi diberi kepercayaan, meskipun sebenarnya tidak selalu bisa dijadikan tolak ukur.

Wednesday, 24 April 2019

#SedikitRenungan, Bagian 12 (Tentang Orang Tua)

https://cdn.idropnews.com/wp-content/uploads/2018/04/26081105/Look-Wide-iPhone-Wallpaper-720x480.jpg



Telat lagi ya hahaha, mohon maaf lagi banyak kegiatan (sebetulnya ngga juga). 2 minggu lebih saya tidak post, lumayan lama juga ya.

Oke, tentang orang tua, saya coba untuk cerita pengalaman saya pribadi tentang beberapa pelajaran yang saya dapat dari orang tua. Bukan pelajaran atau pengalaman yang mereka berikan kepada kita sebagai anaknya, namun lebih pada bagaimana kita menilai presence dan perlakuan mereka terhadap kita sebagai seorang anak. Bukan secara eksplisit mereka sampaikan, tapi lebih secara implisit kita menangkap pesan yang coba mereka sampaikan kepada kita. Ini hanya gambaran dan fenomena umum sih.

Popular Posts