Showing posts with label Story. Show all posts
Showing posts with label Story. Show all posts

Sunday, 12 March 2023

#BerbagiSaja, Tentang Local Guides

Halo, semua. Lama tak jumpa
Praktis habis menikah baru sempat post lagi kali ini ya, mohon maaf

Oke, kali ini mungkin aku mau bahas secara umum soal Local Guides yang beberapa waktu lalu aku sempet buat Pre Order T-shirt-nya ya. Tapi waktu itu mungkin belum banyak yang tahu soal Local Guides. Jadi supaya paham lebih dalam lagi aku mau jelasin soal Local Guides, lagi-lagi ini menurut versiku dan sepengetahuanku aja ya, CMIIW.

Mungkin aku mau cerita dulu kenapa jadi seneng kontribusi di Google Maps sebagai Local Guides. Waktu itu kayanya dimulai waktu kuliah karena merantau di Jogja ya, jadi masih awam banget dengan kawasan baru. Akhirnya mau tidak mau harus menjadi digital immigrant yang awalnya tanya-tanya ke orang secara konvensional kalo mau kemana-mana menjadi sepenuhnya percaya apa-kata-Google-Maps hahaha.

Aku rasa memang ternyata membantu banget dengan adanya Google Maps, dengan adanya masukan-masukan dari orang-orang, terlepas memang secara fundamental tetap dibangun oleh Google Maps nya sendiri ya. Aku juga baru tau, ternyata mereka biasanya ngumpulin data pake mobil, namanya Google Maps Street View Car. Jadi memang secara teknis ada mobil yang muter-muter dari jalan ke jalan, kota ke kota untuk memperkaya Google Maps sedemikian rupa seperti sekarang. Ya pastilah ada data pendukung lain ya misal kaya pencitraan satelit, tapi untuk menginventarisasi data secara detil sepertinya tetap butuh bantuan dari banyak pihak. Nah, kurang lebih peran Local Guides ini kaya si mobil itu tadi, yang melengkapi informasi secara detil yang mungkin susah tersentuh oleh pencitraan satelit maupun si mobil itu tadi. Sampe sini semoga paham ya.


Akhirnya karena aku pikir efeknya sebaik dan setulus itu, nyoba-nyobalah akhirnya sesekali kontribusi di Google Maps. Waktu itu inget banget pertama kali aku nambah tempat di Google Maps tempat makan siang langganan aku deket kampus, Lotek Numani kalo nda salah namanya. Lotek itu makanan khas Jogja semacam Rujak Petis, rasanya memang enak, murah, deket kampus lagi. Karena belum ada di Google Maps akhirnya kufoto-foto lah tempatnya, kudetilkan profilnya, dan minta izin ke pemilik warung pastinya. Nah, itulah kontribusi pertamaku sebagai Local Guides. 

Friday, 11 November 2022

#SeparuhRenungan, Bagian 2 (Hidup untuk Mati)


Sesuai judulnya, pernahkah kalian berpikir kalau kita hidup di dunia ini untuk mati?

Kita semua tahu bahwa hidup kita di dunia hanya sementara dan nantinya pasti kematian akan menjadi tujuan akhir dari kehidupan kita di dunia. Selayaknya hidup dan mati, segala sesuatu di dunia ini diciptakan berpasang-pasangan. Baik dengan buruk, cepat dengan lambat, gelap dengan terang dan sebagainya.

Ketika kita tahu bahwa kita hidup untuk mati, lalu apa selanjutnya? Apakah kita hanya merenungi saja tanpa melakukan apapun? Atau justru kita mencoba dengan sebaik mungkin menjadi versi terbaik dari diri kita dalam hal apapun tanpa menghiraukan kapan kita akan mati. Ketika menjadi “luar biasa” atau “lebih baik” adalah sebuah pilihan yang bisa diupayakan, tentunya menjadi “baik” saja bukanlah pilihan yang terbaik.

Pilihan ada di tangan kita masing-masing, Ingin jadi apa kita di dunia ? Ingin dikenal seperti apa kita di dunia? Ingin meninggalkan apa kita di dunia? Jawabannya ada di kita. Tinggal bagaimana eksekusi kita dalam mencapai keinginan tersebut. Sebisa mungkin, jangan sampai kita meninggalkan dunia tanpa berarti apa-apa. Lebih-lebih malah meninggalkan keburukan. Jangan.

Sering sekali aku berpikir, “Apakah aku sudah cukup berarti ya hidup di dunia ini? Terlepas berbagai kekuranganku, kok sepertinya masih banyak yang harus ditunaikan”. Ketika aku berhenti mencoba, di situ aku merasa “Masa kemampuanku Cuma segini saja ya”,  selalu merasa kurang dengan apa yang kuperbuat. Syukur memang perlu, tapi merasa kurang untuk bisa melakukan yang terbaik menurutku lebih penting. Sepertinya aku merasa bersalah kalau menganggur tanpa melakukan apapun.

Thursday, 8 April 2021

Open Pre Order Buku "refleksi"



Syukurlah, setelah kurang lebih melakukan diskusi dengan penerbit, akhirnya Buku "refleksi" dalam waktu kurang lebih dua minggu ini akan bisa terbit! 

Senangnya, akhirnya bisa sampai juga pada titik ini. Dalam prosesnya, Buku "refleksi" ini sudah memiliki naskah yang fiks, desain cover, maupun filler seperti kata pengantar, prakata, atau biografi. Bagian yang kurang hanya dari sisi layouting saja. Setelah memilih paket penerbitan yang tepat,  lanjutlah dalam proses moderasi dan diskusi dengan penerbit untuk mempertemukan preferensi antara penulis dan penerbit. Tidak memakan waktu yang lama, hanya memerlukan komunikasi yang intens dengan penerbit agar buku yang nantinya terbit bisa sesuai dengan harapan penulis.

Semoga ketika buku ini nantinya terbit bisa memberikan pengaruh yang baik bagi pembacanya dan memberikan inspirasi. Semoga saya juga selalu terdorong dan terpacu untuk bisa berkarya lebih banyak lagi, lebih bermanfaat lagi. Jangan lupa ikut pre order atau bantu promosi ya, terakhir tanggal 13 April 2021 ini lho. Selamat #MencariMakna !




Wednesday, 17 March 2021

Teaser Buku #SedikitRenungan



Sudah setahun sejak pemilihan sampul buku waktu itu. Maafkan atas segala keterlambatan dan kekurangan. In syaa Allah akan terbit dalam waktu dekat. Tunggu perkembangannya. Doakan ya, teman-teman !



Friday, 1 January 2021

#BerbagiSaja, Pendidikan: Habis Kuliah Kalian Ngapain?


Lama sekali nda keurus blog ini hahaha. Hadeh maap maap...

 

Oke, jadi aku kemarin dapet permintaan untuk nulis pengalaman setelah kuliah itu ngapain aja dan ada beberapa kali yang nanya juga soal itu. Berlatar belakang dari itu aku mau share pengalaman pribadiku setelah kuliah yang menurutku biasa-biasa aja ini ke kalian. Masih banyak banget kisah keren di luar sana yang bisa kalian cari dan gali, lalu ambil sisi baiknya buat kalian. So, pick that suits you. Semoga bermanfaat.

 Disclaimer dulu ni, tulisan ini murni pengalaman pribadi dan pandanganku ya, jangan anggap kalo pendapat yang aku tulis adalah yang terbenar. Dan tulisan ini lebih beriorientasi pada konteks nyari pekerjaan.

 Oke, jadi apa yang aku lakukan ketika pertama kali lulus kuliah? Heits, tunggu dulu, sebelum ngomongin soal lulus kita harus siapin dulu semuanya sebelum lulus, karena banyak kesempatan yang hanya bisa diambil ketika kita menjadi mahasiswa.

 

Sunday, 1 November 2020

#BerbagiSaja, Pengalaman Rekrutmen Management Trainee (MT) 4 PT Pupuk Indonesia (Persero) (Part 4-END)

Lanjut ke bagian terakhir nih.

Iya, jadi syukur masih diberi kesempatan lolos ke tahap selanjutnya setelah menunggu kabar kira-kira tiga minggu. Kirain tahap ketiga tes kesehatan sama interview user kemarin tu udah yang terakhir, ternyata masih ada lagi. Okelah, nothing to lose.

Tahap tes terakhir ini ada interview direksi, ngeri juga ya ada beginian segala. Sampe-sampe direksi mau turun tangan. Soalnya memang kebanyakan tes-tes kerja itu sampe interview user aja. Waktu tau aku lolos ke Interview Direksi, yang aku siapin adalah meng-khatam-kan website Pupuk Indonesia, apa aja yang bisa dibaca dari situ. Kupikir kayanya nda bakal tanya soal teknis juga sih.

 

 

Sunday, 18 October 2020

#BerbagiSaja, Pengalaman Rekrutmen Management Trainee (MT) 4 PT Pupuk Indonesia (Persero) (Part 3)


Oke, masuk di part terakhir dari pengalaman rekrutmen kali ini ya.

Jadi di bagian ketiga ini adalah sesi terakhir dari proses rekrutmen Management Trainee 4 PT Pupuk Indonesia (Persero). Syukurlah pada waktu itu aku masih dikasih kesempatan lolos untuk tahap terakhir ini. Selang berapa lama ya waktu itu agak lupa, kurang lebih dua minggu kalo nda salah. Ada timestamp nya sih di screenshot email itu hehe...

Iya, di sesi terakhir ini ada dua tes yaitu Interview User dan Medical Check Up. Cekidot ya

Wednesday, 14 October 2020

#BerbagiSaja, Pengalaman Rekrutmen Management Trainee (MT) 4 PT Pupuk Indonesia (Persero) (Part 2)

Lanjut ya, maaf jedanya agak lama.

Iya, jadi setelah beberapa rangkaian tes di awal tadi nanti harus nunggu beberapa hari sebelum ada pengumuman selanjutnya tuh, ada sekitar 2 minggu nunggu kalo nda salah waktu itu.

Syukur alhamdulillah waktu itu masih diberi kesempatan untuk lolos ke tahap selanjutnya. Jadi rangkaian tes sebelumnya itu dinamakan Tes Kemampuan Dasar (TKD), nha untuk tes yang selanjutnya ini dinamakan Tes Kemampuan Bidang (TKB). Untuk tes kali ini, tesnya udah diambil alih oleh masing-masing perusahaan tempat kita lamar, jadi udah bukan di-handle sama Kementerian BUMN lagi.

Nha ini aku baru tau juga dari sini, ternyata untuk tes TKB di-handle sama PT Pupuk Indonesia (Persero), bukan PT Petrokimia Gresik, karena sudah tergabung dalam satu perusahaan holding yang di dalamnya ada beberapa perusahaan lain. Jadi waktu pengumuman kelolosan itu ada notifikasi di web rekrutmen FHCI, email dari FHCI, dan email dari Pupuk Indonesia. Dari situ baru mulai ngeh.

Di email itu tertulis untuk TKB kali ini ada dua jenis test yaitu Tes Potensi Akademik (TPA) dan Assessment Psikologi yang dilaksanakan selama dua hari di UI.

Saturday, 3 October 2020

#BerbagiSaja, Pengalaman Rekrutmen Management Trainee (MT) 4 PT Pupuk Indonesia (Persero) (Part 1)

        
        Lama banget ya aku nda nulis, nda kerasa hampir 3 bulan nda ada update apa-apa ni di blog, wew. Maafkan. Ya, jadi kali ini aku mau share ceritaku waktu rekrutmen Management Trainee (MT) 4 di PT Pupuk Indonesia (Persero) tahun 2019 kemarin.

    Jadi waktu itu pertengahan tahun 2019, tepatnya bulan Maret, ada dibuka Program Perekrutan Bersama (PPB) yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN dalam rangka memperingati HUT KemenBUMN yang ke 110. PPB ini diakomodasi sama Forum Human Capital Indonesia (FHCI) BUMN, kayanya kumpulan orang-orang HRD gitu dari semua perusahaan BUMN.


Oke, PPB ini baru pertama kali diadakan sama KemenBUMN setau aku, bener-bener semua perusahaan BUMN serempak buka rekrutmen dengan berbagai macam bidang dan keilmuan yang dibutuhkan. Keren sih. Waktu itu mereka tagline-nya “PPB BUMN membuka 110 BUMN dengan 11.000 lowongan pekerjaan”. Oke, masuk ke pembahasan ya, cekidot.

Sunday, 12 July 2020

#BerbagiSaja, Pengalaman Rekrutmen PT Telekomunikasi Indonesia Great People Trainee Program (GPTP) IX (Part 3-END)


            

            Oke, masuk di part terakhir ya. Maaf agak lama update-nya, minggu kemarin agak sibuk.

            Oke, di part terakhir ini aku cerita di seleksi tahap akhir waktu rekrutmen ya. Jadi waktu itu sekitar bulan Desember 2018 ada pengumuman kelolosan yang lolos ke Tahap Akhir, syukurnya masih ada namaku di situ

           

             Jadi waktu itu kalo nda salah yang lolos ada sekitar 350an orang ke Tahap Akhir dan kita nda tau berapa orang yang dibutuhkan Telkom waktu itu, baik untuk dari Telkom nya sendiri atau dari masing-masing bagiannya. Yang jelas ya do our best. Dan kabar baiknya, anggotaku satu tim waktu Collaborative Games, Mas Bima dan Mbak Tari juga lolos ke Tahap Akhir, wah keren memang kami ini haha.

            Oke jadi waktu itu aku baru dapet email pemberitahuan bahwa lolos ke tahap selanjutnya, Tahap Akhir, tapi belum dikasih tau kapan dan dimananya. Jadi sambil nunggu pelaksanaan tesnya ya dibuat belajar. Karena di situ udah dikasih tau bakal ada interview, psikotest, sama medical check up. Mulai dari cari tips-tips interview kerja, terus beli buku psikotest buat nda kaget ketika nanti tes, dan kiat-kiat membugarkan diri buat menyongsong medical check up.

Friday, 26 June 2020

#BerbagiSaja, Pengalaman Rekrutmen PT Telekomunikasi Indonesia Great People Trainee Program (GPTP) IX Part 2


Seleksi Tahap 2

Syukurunya aku masih dikasih kesempatan buat lanjut ke tahap berikutnya yaitu Seleksi Tahap 2, yang di dalamnya ada 2 jenis tes, pertama Telkom Dream Challenge dan Collaborative Games. Yang lolos ke tahap ini kalo nda salah ada 700an orang dari awalnya 11.000 orang yang lolos seleksi . Syukurlah waktu itu masih diberi kesempatan

Monday, 22 June 2020

#BerbagiSaja, Pengalaman Rekrutmen PT Telekomunikasi Indonesia Great People Trainee Program (GPTP) IX Part 1


Oke nambah segmen lagi ya hehe, #SharingAja. Jadi di segmen ini aku pingin berbagi sedikit cerita dan pengalaman ke temen-temen yang sifatnya lebih umum, kali aja berguna buat temen-temen. Ya, sebatas itu sih. Dan aku welcome banget kalo temen-temen pingin tau lebih lanjut tentang apa yang bakal aku sharing-in di sini, bisa tulis aja di kolom comment di bawah. Kalo mau sharing secara personal aku juga contactable, feel free ya.

Jadi di bagian pembuka segmeni ini aku mau sharing pengalaman sewaktu aku ikut rekrutmen calon karyawan PT Telekomunikasi Indonesia atau Telkom. Waktu itu aku apply jalur Management Trainee (MT) atau di Telkom nyebutnya Great People Trainee Program (GPTP) yang ke-IX, karena penyebutan jalur MT ini di tiap-tiap perusahaan beda-beda. Nha, untuk Telkom ini mereka menyebut rekrutmen MT mereka ini dengan GPTP.

Ya, jadi waktu itu aku lulus bulan Oktober 2018 dan waktu itu aku ikut banyak banget rekrutmen-rekrutmen dari berbagai macam jenis perusahaan mulai dari A sampai Z aku coba (kebetulan tiap aku apply di perusahaan aku catet di hape dan ada timestamp-nya, jadi bisa buat arsip). Kali ini aku bahas waktu aku ikut rekrutmen Telkom ini dulu.

Waktu itu bulan November aku ng-apply, jadi waktu itu aku ada apply online dan lama banget nda ada panggilan. Akhirnya aku juga dateng di acara BUMN Career Opportunity di Surabaya buat ng-apply di Telkom juga, karena aku liat di list perusahaannya ada Telkom juga di situ. Dua-duanya kuisi dengan posisi yang sama. aku milih posisi di Marketing sama Social Community Development kalo nda salah, aku pilih pokoknya yang paling relate sama jurusanku, Agribisnis, meskipun nda relate-relate amat ya. Emang nda relate sih.

Telkom ini kalo nda adalah perusahaan ke-6 yang manggil aku buat lanjut tes. Di awalnya aku harus masukin beberapa syarat administrasi yang diminta di website khusus rekrutmen yang disediakan sama Telkom. Syaratnya antara lain CV, ijazah, transkrip, form rekrutmen dari Telkom, foto, ya standar gitu-gitu lah, mungkin yang bikin sedikit beda adalah adanya syarat TOEFL dengan minimal nilai 500, kayanya rata-rata BUMN mensyaratkan adanya kemampuan bahasa inggris, jadi disiapin mulai sekarang temen-temen kalo mau apply di BUMN ya. Oke deh, aku langsung jelasin tahap-tahapnya kali ya.

Sunday, 31 May 2020

#BerharapLucu, Bagian 3 (Cerita 55 Part 1)



            Cerita ini judulnya “Cerita 55”, sampe sekarang aku juga ngga tau kenapa orang-orang itu semboyannya “55”. 55 adalah semboyan Pusat Pendidikan Polisi Militer. Awalnya aku pikir karena mereka berisi atlet olahraga yang suka main futsal, jadi setim isi 5 orang vs 5 orang, tapi sepertinya hipotesis ini kurang tepat. Sampe sekarang aku juga belum ngerti maksud dari 55. Tapi yang jelas waktu itu kami pernah diajarin ketika perkenalan harus teriak “55, 55, PIHC go!”, jadi semacam penyemangat gitu. Kita mah daripada kena hukum lebih baik idem aja.

Setting cerita ini dimulai pas aku ikut latihan militer, di Cimahi tepatnya, beberapa waktu yang lalu. Di situ kami satu berjumlah 80 orang, dikarantina selama 2 minggu di Pusat Pendidikan Polisi Militer. Tidak boleh memegang handphone, atau berinteraksi dengan pihak luar selama berkegiatan di sini. Selama itu kami ngerasain pembelajaran berharga yang memang harus dilalui melalui proses yang orang lain mungkin bilang sedikit berlebihan. Tapi sebenernya ngga juga, menurutku orang-orang itu yang belum pernah ngerasain aja kaya gimana (meskipun sebetulnya aku awalnya juga depresi, supaya kalian yang baca tenang).

Friday, 8 May 2020

#OrangBaik, Ceu Emar Tidak Boleh Kelaparan



Ceu Umar adalah wanita yang sudah berusia lanjut sekitar, mungkin sudah menginjak usia 60an, beliau hidup satu rumah bersama kedua orang tuanya di daerah Kemuning, Cikampek, sehingga satu rumah berisi 3 orang. Beliau menghidupi keluarga sendirian setelah bercerai dengan suaminya. Ceu Umar mempunyai seorang anak perempuan yang tinggal bersama suaminya di Karawang sana. Praktis Ceu Umar hanya hidup bertiga dengan orang tuanya dan Ceu Umar mau tidak mau harus menjadi tulang punggung keluarga untuk mencukupi kebutuhan keluarga.

Jadi waktu itu saya sedang ada training kerja di Cikampek pada bulan September-Oktober. Itu adalah saat kali pertama saya ketemu dengan Ceu Umar, Waktu itu hari Jumat, saya Jumatan di salah satu masjid dan bertemu dengan beliau. Waktu itu beliau berjualan gorengan, ada tahu goreng, cireng, rempah, dan ada aneka jajanan lainnya. Beliau menawarkan dagangannya kepada orang-orang yang keluar dari masjid satu per satu. Sesekali Ceu Umar menawarkan dengan senyum dan canda, berharap gorengannya ada yang terjual. Waktu pertama kali saya hanya mengamati dari kejauhan dan bergumam dalam hati “Kasihannya ibu itu” pikirku.

Friday, 27 March 2020

#BerharapLucu, Bagian 2 (Bapak Berhelm Putih)


                       Ceritanya waktu itu hari Jumat, yang identik Jumatan bagi umat muslim. Siang itu aku jalan kaki dari kantor ke masjid buat Jumatan. Di saat semua teman-temanku lagi makan siang dulu sebelum Jumatan, aku ke masjid dulu karena tidak ingin ketinggalan satu momen pun saat Jumatan (baca: sebenernya karena miskom, padahal laper juga).
           
Ternyata lumayan juga jalan dari kantor ke masjid. Butuh waktu sekitar 10 menit, mungkin kurang lebih sekitar 1 km. Ditambah teriknya panas khas hari Jumat yang biasanya lebih panas dari hari-hari biasa. “Buset, bisa panas gini ya” pikirku.
           
Nyampe di kawasan masjid banyak yang jualan jajan, ada pentol, dawet, sama cilor. Aku nyoba satu-satu, biar nanti bisa tau mana yang harus aku beli di Jumat minggu-minggu berikutnya. Sambil makan aku duduk jongkok di bawah pohon, di sampingku ada mas-mas yang juga lagi makan. Dari pakaiannya sepertinya mas-mas itu merupakan orang proyek. Pake helm, sepatu safety, pakaian yang penuh keringat karena kerja di lapangan. Daripada kami diem-dieman kaya orang musuhan, mulailah aku ngajak ngobrol.
          

Tuesday, 14 January 2020

#SedikitRenungan, Bagian 27 (Akhir)

httpswww.pexels.comphotocalm-water-with-sun-and-orange-sky-1631678

Tiba di penghujung bagian dari #SedikitRenungan. Lega iya, senang iya, tapi rasa kurang puas juga ada. Saya ngerasa masih banyak hal yang belum saya share ke temen-temen dan akhirnya harus berhenti di angka 27.
Mungkin masih ada sebagian temen-temen yang sampai saat ini masih belum paham arah dan esensi dari semua ini. Kenapa nama segmen ini #SedikitRenungan dan kenapa temen-temen semua perlu mengerti. Jadi, backstory-nya waktu itu saya kepikiran gini “Kayanya sayang banget kalo misalkan pelajaran yang saya dapetin di hidup saya ini ga saya share ke orang lain”, saya berharapnya dengan saya share cerita saya itu nantinya bisa bermanfaat dan ngasih sebuah pandangan yang baik buat temen-temen. Terlepas pasti ada juga temen-temen yang tidak sepakat, ada yang menanggap kurang baik juga. Yang jelas saya punya niatan itu.

Friday, 10 January 2020

#SedikitRenungan, Bagian 26 (Menjadi Baik)



Menuju post terakhir. Mulai menuju konklusi dari #SedikitRenungan. Oke, di post kali ini saya pingin bahas esensi dari semua post yang ada di #SedikitRenungan. Sebetulnya saya pingin temen-temen setelah baca post jadi selalu punya niat baik, berbuat baik, dan semangat menebar kebaikan. Terdengar sederhana, tapi intinya ini semua adalah tentang menjadi baik dan lebih baik.
Mungkin banyak orang yang mempertanyakan kenapa berbuat baik itu dihitung sebagai sebuah amal dan mempunyai nilai? Karena berbuat baik itu butuh usaha dan mungkin bagi sebagian orang tidak mudah buat ngelakuinnya. Sedangkan berbuat buruk itu gampang, gampang banget. Kasarnya berbuat baik itu butuh modal kalo berbuat buruk itu ngga. Bahkan punya niat baik pun sudah dihitung sebagai sebuah amal karena tidak mudah berbuat baik kepada orang lain yang itu seringkali harus mengorbankan sesuatu. Niat baik pun harus dipupuk biar saat kondisi apapun kita selalu bisa ngasih manfaat ke orang lain.

Sunday, 29 December 2019

#SedikitRenungan, Bagian 25 (Makna Musuh)


Kembali lagi, sebelum ditutup dengan 2 bagian terakhir. Sebetulnya script untuk bagian terakhir sudah saya tulis dan tinggal post. Justru yang post setelah ini lah saya bingung nulis apa haha. Oke kali ini saya bahas sesuatu yang saya dapetin ketika nonton film (lagi).
Oke, banyak orang bilang hidup itu jangan cari musuh, ini benar. Tapi tidak sepenuhnya mempunyai musuh itu buruk. Bisa berlaku sebaliknya, ketika kita mempunyai banyak teman dan kawan bisa jadi pada kondisi itu kita tidak berkembang karena kita berada pada kondisi yang nyaman. Backstory-nya adalah ketika itu saya sedang nonton film “Rush”, kalau temen-temen belum nonton silakan ditonton, menurut saya worth to watch. Jadi filmnya berkisah tentang rivalitas dua orang pembalap yang diadaptasi dari true story.  Lalu dari film itu ada quotes dari salah satu pemainnya yang ngomong ke rivalnya gini “Berhenti berpikir bahwa mempunyai banyak musuh dalam hidup itu sebagai sebuah keburukan. Itu bisa jadi berkat. Orang bijak mendapatkan banyak manfaat dari musuhnya daripada teman-temannya.” Terus terang saya sepakat dalam beberapa hal, karena mungkin relevan dengan pengalaman saya juga.

Tuesday, 10 December 2019

#SedikitRenungan, Bagian 24 (Saling)

https://www.pexels.com/photo/mountain-scenery-1450082/


Lama ga jumpa temen-temen pembaca haha. Oke, terus terang saya juga kesulitan cari waktu buat nulis lagi. Dan sepertinya untuk segmen #SedikitRenungan akan saya cukupkan hingga 27 bagian yang saya harap bisa kelar Januari sih. Setelah itu entah rencana apa yang mau saya masukin lagi ke blog ini agar ter-maintain dengan baik. Let’s see what I can do haha
Baik, kali ini saya bahas tentang  “saling”. Mungkin analogi gini, jadi “saling” yang saya maksud adalah kondisi dimana satu orang dengan orang lainnya bisa mempercepat tujuan yang sama dengan mendekat satu sama lain dan akhirnya bertemulah mereka pada satu titik di tengah, dan bukannya salah satu pihak harus mencapai sisi salah satu pihak lainnya. Gampangnya dua orang pingin ketemu dan daripada terlalu jauh mending ketemunya di tengah-tengah. Gitu, ya kalian pasti tahu maksudnya. Jadi bukan menggantungkan salah satu pihak buat mencapai sisi yang lain. Tapi sebetulnya konteksnya bisa banyak hal ya, mungkin kalian interpretasinya lebih condong ke soal pasangan. Tapi terlepas apa pun itu, kalau dalam sebuah aktivitas atau kegiatan yang bergerak adalah kedua pihak atau banyak pihak pasti akan lebih cepat sampai pada titik tujuan yang diharapkan.

Friday, 1 November 2019

#SedikitRenungan, Bagian 23 (Memahami Arah)

https://www.pexels.com/photo/low-angle-photo-of-coconut-trees-2072600/

Maunya pingin double post, ga taunya malah telat, maafkan saya teman-teman. Sepertinya kondisi saya sekarang susah nyempetin waktu buat nulis. Bisa post aja udah syukur hahah. Oke pelajaran kali ini saya dapetin pas di kelas bahas mengenai softskill. Sebetulnya lebih ke arah gimana sikap orang pas tahu sesuatu yang mengarah kepada pengetahuan dan wawasan sih tapi saya buat lebih umum ke arah attitude.
Oke jadi semua orang tahu kalo manusia itu dilahirkan sebagai manusia yang baik, lahir tanpa dosa dan ga punya kesalahan apa pun. Terus kira-kira apa yang buat orang-orang berubah menjadi berkelakuan buruk dan tidak menjadi baik seperti yang seharusnya? Beberapa orang mungkin akan ngomong kalau itu takdir dan berdalih “ya namanya di di dunia pasti ada yang baik dan buruk”. Tapi sebetulnya yang mengubah mereka ya diri mereka sendiri. Mereka terpengaruh banyak hal, sejak lahir hingga dewasa, hingga mereka bisa bedain mana yang baik dan benar. Padahal pengaruh itu sebetulnya tidak serta merta harus kita terima, bisa juga kita tolak kalau tidak sesuai. Tapi pada akhirnya mereka mempunyai kecenderungan masing-masing, entah itu menurutnya baik atau buruk, atau sebetulnya mereka tahu itu buruk tapi tetap melakukannya, atau bisa juga mereka ga tahu kalau itu buruk. Sebab Tuhan tidak akan membiarkan makhluk-Nya berlaku yang tidak seperti seharusnya ia perintahkan kecuali makhluk-Nya sendiri yang ingin melakukannya dengan berbagai pengaruh yang ada, banyak faktor sebetulnya.

Popular Posts