Ceu Umar adalah wanita yang sudah berusia lanjut sekitar, mungkin sudah menginjak usia 60an, beliau hidup satu rumah bersama kedua orang tuanya di daerah Kemuning, Cikampek, sehingga satu rumah berisi 3 orang. Beliau menghidupi keluarga sendirian setelah bercerai dengan suaminya. Ceu Umar mempunyai seorang anak perempuan yang tinggal bersama suaminya di Karawang sana. Praktis Ceu Umar hanya hidup bertiga dengan orang tuanya dan Ceu Umar mau tidak mau harus menjadi tulang punggung keluarga untuk mencukupi kebutuhan keluarga.
Jadi waktu itu saya
sedang ada training kerja di Cikampek pada bulan September-Oktober. Itu
adalah saat kali pertama saya ketemu dengan Ceu Umar, Waktu
itu hari Jumat, saya Jumatan di salah satu masjid dan bertemu
dengan beliau. Waktu itu beliau berjualan gorengan, ada tahu goreng,
cireng, rempah, dan ada aneka jajanan lainnya. Beliau
menawarkan dagangannya kepada orang-orang yang keluar dari masjid satu per satu.
Sesekali Ceu Umar menawarkan dengan senyum dan canda, berharap gorengannya ada
yang terjual. Waktu pertama kali saya hanya mengamati dari kejauhan dan
bergumam dalam hati “Kasihannya ibu itu” pikirku.