Cerita ini judulnya “Cerita 55”,
sampe sekarang aku juga ngga tau kenapa orang-orang itu semboyannya “55”. 55
adalah semboyan Pusat Pendidikan Polisi Militer. Awalnya aku pikir karena mereka
berisi atlet olahraga yang suka main futsal, jadi setim isi 5 orang vs 5 orang,
tapi sepertinya hipotesis ini kurang tepat. Sampe sekarang aku juga belum
ngerti maksud dari 55. Tapi yang jelas waktu itu kami pernah diajarin ketika
perkenalan harus teriak “55, 55, PIHC go!”, jadi semacam penyemangat gitu. Kita
mah daripada kena hukum lebih baik idem aja.
Setting cerita ini dimulai pas
aku ikut latihan militer, di Cimahi tepatnya, beberapa waktu yang lalu. Di situ
kami satu berjumlah 80 orang, dikarantina selama 2 minggu di Pusat Pendidikan
Polisi Militer. Tidak boleh memegang handphone, atau berinteraksi dengan
pihak luar selama berkegiatan di sini. Selama itu kami ngerasain pembelajaran
berharga yang memang harus dilalui melalui proses yang orang lain mungkin
bilang sedikit berlebihan. Tapi sebenernya ngga juga, menurutku orang-orang itu
yang belum pernah ngerasain aja kaya gimana (meskipun sebetulnya aku awalnya
juga depresi, supaya kalian yang baca tenang).