Saturday, 10 August 2024

#BerbagiSaja, Donor Darah Plasma Konvalesen



Lanjut di tulisan kali ini ya

Setelah kemarin aku berbagi tentang pengalaman donor darah, lebih lanjut kali ini spesifik tentang donor darah plasma konvalesen

Agak segmented tapi ndapapa, mau cerita aja semoga berguna buat kalian

Iya, jadi kemarin waktu Pandemi COVID-19 aku sempat kena juga. Kurang lebih 2 minggu waktu itu isolasi sampai akhirnya dinyatakan negatif dan bisa keluar.

Singkat cerita waktu itu memang karena COVID-19 ini penyakitnya baru akhirnya banyak cara dari tenaga medis waktu itu menyarankan beberapa hal salah satunya ada dengan cara donor darah plasma konvalesen bagi penyintas COVID-19 dengan syarat tertentu. Karena aku juga penasaran seperti apa, cari-cari info lah. Kebetulan waktu itu aku memenuhi syarat untuk  bisa menjadi donor darah plasma konvalesen, karena nda semua orang bisa donor waktu itu. Ada batas antibodi minimum yang harus dipenuhi supaya bisa donor, Waktu itu alhamdulillah aku ada di atas ambang batas. Akhirnya, nyobalah.

Waktu itu aku lagi di Surabaya, kebetulan fasilitas transfusi darahnya baik sehingga bisa mengakomodasi jenis donor darah salah satunya plasma konvalesen, karena tidak semua Unit Donor Darah (UDD) mempunyai fasilitas yang memadai. Menurutku karena tidak semua UDD punya fasilitas yang memadai, dan kebetulan di Kota Surabaya tempat aku tinggal memadai. Kebetulan aku juga memenuhi persyaratan untuk pendonor, mungkin ini juga pertanda kalo aku diberikan kesempatan untuk menolong orang lebih banyak

Oke, mungkin pertanyaan yang muncul adalah apa perbedaannya dengan donor darah biasanya?  Aku akan cerita dari pengalamanku dan yang aku tau ya


1.      Syarat

Secara teknis memang persyaratannya menjadi lebih banyak, mengingat yang diinginkan adalah antibodi COVID 19 yang didapatkan setelah menjadi penyintas COVID-19. Jadi syarat mutlaknya ya harus pernah kena COVID 19 dulu hahaha. Syarat lainnya standar seperti donor darah biasa, bedanya karena bagian yang terambil hanya plasma darahnya saja jadi mungkin sepertinya regenerasinya lebih cepat sehingga frekuensi donor plasma konvalesennya pun bisa lebih sering. Jika donor darah biasa membutuhkan waktu 2-3 bulan lagi agar bisa donor darah lagi, donor plasma konvalesen ini bisa 2-4 minggu saja agar bisa donor plasma lagi. 

Konon katanya yang bisa donor plasma konvalesen ini sedikit, cuma 10-20% dari total penyintas, karena tidak semua orang antibodinya terbentuk dengan baik. Jadi waktu ke UDD waktu itu banyak orang yang pingin donor tapi nda memenuhi syarat karena antibodinya kurang. Makanya kesempatan ini  aku ambil, sekalian penasaran pingin coba.

2.              Teknis

Pengambilan darah ada perbedaan pada alatnya, kalo donor darah biasa itu cukup menggunakan jarum dan kantong darah. Kalo donor darah plasma konvalesen ini menggunakan alat yang cukup besar untuk menyaring antara plasma darah dengan bagoian darah lainnya. 

Biar nda bingung, jadi di darah itu tidak hanya “darah” aja di dalamnya. Tapi ada empat bagian kalo kita belajar ilmu biologi (padahal aku juga barusan browsing hahaha). Ada plasma darah, sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), keping darah (trombosit). Semuanya bisa dipilah dan dipilih mana yang akan didonorkan

Oke kita balik ke topik soal alatnya, jadi kurang lebih alatnya seperti ini

Selain ada alatnya, selang yang masuk ke lengan pun yang awalnya jika donor darah biasa hanya satu selang untuk mengambil darah saja, pada donor plasma konvalesen ada dua selang. Selang pertama untuk mengambil darah, selang kedua untuk mengembalikan darah yang tersaring ke dalam tubuh

3.              Durasi

Pengerjaannya lebih lama. Kalo donor darah biasa cuma memakan waktu sekitar kurang lebih 15 menit, donor plasma konvalesen ini bisa memakan waktu sampai 2 jam. Kenapa? karena secara teknis darahnya diambil dulu lalu kemudian baru disaring untuk diambil secara terpisah plasma darahnya, bagian darah yang lain dikembalikan lagi ke tubuh.

Jadi memang secara teknis yang terambil dari tubuh kita hanya plasma darahnya saja, sedangkan bagian darah kita yang lain dikembalikan lagi ke tubuh. Makanya ada dua selang yang ada di lengan kita, satu untuk mengambil satunya lagi untuk mengembalikan.

4.              Efek

Karena yang terambil hanya plasmanya saja efeknya tidak se-lemas biasanya seperti donor darah pada umumnya. Karena bagian yang terambil banya plasma darahnya saja. Kalo donor darah biasa karena bagian darah yang terambil adalah semua, mungkin karena itu efek lemasnya lebih lemas. Untuk lainnya sama aja sih. Satu kantong plasma darah katanya bisa dipake untuk 2 orang, jadi sangat berlipat sekali efeknya.

5.  Hasil

Jika darah biasa warnanya merah karena semua komponen darah terambil. Plasma darah ini beda, dia warnanya putih kekuningan dan bisa. Tapi secara penyimpanan dan penanganan setelahnya katanya sama aja, cuma teknik pengambilannya aja yang beda. Nanti pun ketika didonorkan lagi ke orang lain juga menggunakan teknik yang sama seperti transfusi darah pada umumnya.

             

6.  Umum

Di luar informasi di atas, mungkin beberapa pengetahuan umum soal donor plasma konvalesen yang aku tau dari pengalamanku ya. Pertama, karena plasma konvalesen ini permintaannya banyak dan pendonornya sedikit, sehingga kemarin waktu Pandemi COVID 19 banyak sekali daftar tunggu pasien yang ingin mendapatkan plasma darah harus mengantri.

Kedua, karena secara pengerjaan membutuhkan alat, sehingga ketika ada permintaan plasma konvalesen biayanya pun lebih mahal jika dibandingkan darah biasa. Aku waktu itu pernah tanya kalo tidak salah 1 kantong plasma harganya sekitar 2,5 juta/kantong. Ini bukan transaksional, PMI bukan badan usaha berbasis keuntungan, tapi sebagai biaya jasa atas proses yang timbul.

Ketiga, konon katanya, karena aku nda sempat mencoba ngecek ulang juga. katanya ketika sudah pernah donor plasma konvalesen justru antibodi yang terbentuk di dalam tubuh akan semakin tahan lama berada dalam tubuh. Kata petugas donornya pun demikian. Katanya pernah ada pendonor plasma konvalesen yang sampai 14 kali donor plasma nya, karena saat pengecekan awal sebelum donor antibodinya masih bagus terus. Jadi bukannya semakin rentan tapi justru semakin kuat.


Oke mungkin itu ya untuk tulisan kali ini. 

Pesanku tetap sama, di luar sana banyak sekali orang yang membutuhkan pertolongan, dalam bentuk apapun. Jika kita punya ilmu kita bagi ilmu, materi kita bagi materi, jika kita punya tenaga kita kashi tenaga. Sama, jika kita bisa donor darah, mau, mampu, dan nanti juga akan beregenerasi lagi, kenapa tidak kita donorkan saja? Tetaplah jadi orang baik yang gemar berbagi.

Sampai jumpa di tulisan selanjutnya !


No comments:

Post a Comment

Popular Posts