Friday 19 July 2019

#SedikitRenungan, Bagian 17 (Memulai Perubahan)

https://www.pexels.com/photo/silhouette-of-city-buildings-during-sunset-1271745/

Seperti yang saya bilang sebelumnya kalau bagian ini akan berkaitan dengan bagian sebelumnya (#SedikitRenungan, Bagian 16 (Mencari Kebaikan)). Persisnya adalah ketika seseorang tidak mampu atau tidak mau untuk meraih sesuatu yang seharusnya bisa didapatkan, akhirnya mereka beralih untuk mendapatkan sesuatu dengan cara yang tidak seharusnya dilakukan dengan dalih lebih murah, lebih mudah, atau lebih cepat. Cukup, backstory-nya cukup segitu.

Beberapa hari yang lalu saya baru-baru aja menyelesaikan kursus online yang di situ dibahas mengenai perubahan, dalam hal apapun, meskipun secara luas lebih mengarah kepada perubahan dalam konteks organisasi. Di situ diterangkan bahwa perubahan dimulai karena ada beberapa hal, salah satunya adalah adanya krisis atau kondisi dimana seseorang mulai berpikir bahwa jika mereka tidak lekas berubah, sesuatu yang gawat atau merugikan bagi mereka akan terjadi. Berkaitan dengan bagian sebelumnya yang membahas mengenai pembajakan yang sebetulnya secara umum tetap bisa diambil pelajaran, jadi memang karena orang-orang kita, Indonesia, mungkin karena mereka sangat mudah mendapatkan sesuatu dengan cara apapun atau sumber daya yang ingin mereka dapatkan begitu terjangkau. Alhasil, sehingga mereka lupa bahwa sebetulnya semua itu justru lama-kelamaan akan membuat kita, sadar tidak sadar, akan tertinggal oleh bangsa lain yang mereka dengan cerdiknya mengeksploitasi kelemahan kita (konsumtif). Saking mudahnya dipengaruhi oleh hal-hal yang bersifat tren, terlepas itu butuh atau tidak dibutuhkan.


Sama, kalau kita sebagai pribadi terus melihat alternatif justru sebagai pilihan utama yang ada kita akan tidak bisa maju, enggan berkompetisi, dan tidak mau berusaha lebih (alternatif di sini konteksnya lebih mengarah kepada sesuatu yang sifatnya berada di bawah pilihan utama). Di sisi lain, Indonesia terkenal dengan predikat sumber dayanya yang sangat melimpah dari zaman dulu hingga sekarang. Keren memang, tapi sebetulnya predikat itu justru bisa membuat kita semakin hari-semakin merasa tidak adanya krisis dan tidak ada yang perlu diubah, baik kondisi yang ada atau pola hidup mereka. Sama sih, kita juga kalau terus dinaungi pujian atau predikat yang baik dari orang-orang dan menerimanya sebagai sebuah akhir dari pencapaian justru lama kelamaan akan membuat kita bisa jatuh. Bukannya mengajarkan untuk tidak bersyukur ya, tapi adanya alternatif itu tadi akan membuat kita selalu merasa cukup, padahal sebetulnya kita berbuat lebih untuk memperoleh sesuatu yang lebih.

Saya sendiri juga sering merasakan comfort zone, dimana merasa seolah-olah semuanya sudah tercapai, padahal kalau dibiarkan lama-kelamaan justru akan membuat saya berjalan mundur pelan-pelan dan sebetulnya hidup musti jalan terus sebelum kita benar-benar mati. Tahapannya biasanya lulus SD, lulus SMP, lulus SMA, lulus kuliah, cari kerja, dan seterusnya, semuanya masih ada tahapannya, tidak akan berakhir sampai benar-benar mati. Ada yang bilang, orang yang tidak bisa menerima perubahan atau tidak bisa berubah adalah orang-orang yang mati meskipun mereka secara biologis belum mati, tapi karena kaku dan tidak fleksibel akhirnya mereka dianggap orang-orang sebagai orang yang mati. Jangan sampai sesuatu yang bersifat pencapaian membuat kita berhenti untuk melangkah mencapai pencapaian selanjutnya. Untuk itu penting untuk terus menciptakan discomfort zone dalam diri kita, dimana kita merasa tidak nyaman dan ingin terus berbenah dan berkembang. People says, comfort block achievements (quotes ini saya dapatkan sewaktu perjalanan di kereta api ketika ada orang yang memakai kaos bertuliskan quotes tersebut).

Hidup ini ada siklusnya, terkhusus siklus perubahan, jika seseorang tidak berubah maka mereka akan mulai memasuki titik krisis dimana mereka akan mengalami kemunduran. Dan jika sudah benar-benar masuk ke dalam titik krisis, yang diperlukan adalah manajemen krisis. Jangan sampai kita masuk ke dalam fase tersebut dan sudah sadar waktunya untuk mulai berubah. Stay sharp, find your benchmark, start the change!

Stay healthy guys, sampai jumpa di post selanjutnya!


No comments:

Post a Comment

Popular Posts