Terus
terang baru ngeh akhir-akhir ini sih. Jadi memang entah sudah
membudaya atau apa sepertinya budaya pembajakan, di Indonesia khususnya, sudah
sangat umum dilakukan sampai-sampai sadar tidak sadar kita sudah melakukannya sejak lama. Saya
pun sebenarnya juga masih menggunakan produk atau layanan pembajakan hingga saya
menulis bagian in. Innocent banget kan saya selama hidup 23 tahun hahaha.
Iya,
jadi sepertinya pembajakan sudah melekat di kehidupan kita dan mudah dijumpai
di sekitar kita. Mulai dari yang paling gampang seperti isi komputer kita yang
mungkin sebagian besar merupakan software bajakan yang kita dapatkan
secara cuma-cuma melalui internet dengan menggunakan crack, activator, atau semacamnya. Musik atau video yang sebenarnya
tidak diperuntukkan untuk di-download,
tapi
kita kekeuh ingin mendengarkan dan melihatnya secara offline
sehingga menggunakan
aplikasi atau layanan pihak ketiga ilegal. Mengakses film secara online
melalui website ilegal secara bajakan dan bukan menontonnya melalui bioskop atau platform
streamer yang resmi. Atau membeli pakaian yang merupakan
produk KW dan bukan aslinya.
Mungkin
contoh di atas hanya beberapa yang dekat dengan kehidupan kita (dengan
perspektif saya sebagai remaja ya). Bisa dibilang miris memang, kita
dibudayakan dengan sesuatu yang sebetulnya membuat kita tidak berkembang.
Memang sesuatu yang tidak baik kalau banyak orang yang melakukannya menjadi
terlihat wajar, apalagi jika orang-orang terdekat kita juga melakukannya. Tapi
sebetulnya secara tidak langsung kita merugikan si pembuat produk dan layanan
itu tadi, karena akhirnya penghasilan yang mereka dapatkan tidak masuk kepada
mereka. Memang sampai sekarang produk dan layanan mereka masih kita jumpai dengan
mudah dan kita melihatnya seperti baik-baik saja, tapi sebetulnya ada harga
yang harus dibayarkan oleh produsen karena pemasukan yang mereka dapatkan tidak
sesuai dengan seharusnya.
Bisa saja beberapa tahun kemudian mereka kolaps dan suka tidak suka kita juga
masuk ke dalam salah satu orang yang berkontribusi terhadap kolapsnya produsen
itu karena kita menggunakan produk bajakannya dengan dalih
tidak mampu membayar atau membeli produk aslinya, ya kalau memang belum bisa sebaiknya jangan dipaksa.
Saya
pun juga masih melakukannya sampai sekarang. software, musik, video, atau film. Tapi suatu saat jika saya sudah mempunyai
bekal yang cukup, saya pingin banget untuk mendapatkan produk dan layanan itu semua secara
resmi, Mencoba
sedikit demi sedikit untuk dengan mendapatkan lisensi yang seharusnya, dimulai dari membiasakan menggunakan layanan bulanan
berbayar atau menonton film di bioskop. Saya pribadi pingin demikian karena
takut nanti ke depannya terjadi sesuatu yang tidak-tidak kepada saya ke
depannya, orang-orang bilang karma ya. Kalau dipikir lagi jika kita membudayakan pembajakan, secara tidak langsung
kita juga membantu orang yang untuk mendapatkan penghasilan dengan cara yang
kurang baik meskipun kita membantunya secara ekonomi dan terlihat kasihan, ya namanya
tidak baik tetap tidak baik sih. Sebenarnya mereka mampu, hanya kurang sabar
dan berusaha, karena tidak mungkin Tuhan akan menunjukkan jalan yang tidak
benar untuk mendapatkan rezeki.
Yang
mau saya sampaikan disini adalah bagaimana kita bisa terlepas dengan semua jenis pembajakan dan menjadikan semua produk dan layanan yang kita gunakan adalah baik dan akan mendatangkan kebaikan.
Kalau sesuatu
yang kurang baik dan
kita terus-terusan menerapkan hal serupa dan terus menurun ke generasi kita
selanjutnya, entah berapa dosa yang sudah kita produksi. Indonesia kalau terus-terusan masyarakatnya menggunakan produk
atau layanan bajakan, lama-kelamaan bisa membuat orang-orang di dalamnya memiliki mental
pencuri karena memanfaatkan kesempatan yang tidak benar. Kita diuntungkan memang, karena kita
tidak mencoba berada di posisi pembuat konten, produk, atau layanan itu tadi,
coba kalau kita membuat sebuah produk dan layanan namun karena dibajak orang lain
akhirnya usaha kita tidak berkembang dan justru masuk ke kantong pembajak itu
tadi. Sadar tidak sadar kita juga merugikan produsen, baik secara materiil
maupun non materiil (publikasi, hak cipta). Sebetulnya kita bisa saja dituntut
dan sewaktu-waktu justru harus membayar dengan harga yang jauh lebih mahal dibandingkan
kita melakukan pembelian secara resmi karena denda yang harus dibayar
karena melakukan pembajakan.
Oleh
karena itu, jika kita memang mau mencari sebuah kebaikan tentang apapun yang
coba kita lakukan, termasuk menjauhi segala jenis pembajakan yang sudah disebut
di atas ataupun yang lainnya. Yuk
demi kebaikan bersama, demi kebaikan kita juga supaya kita juga lebih berusaha
keras untuk mendapatkan sesuatu yang kita inginkan dengan cara yang benar tanpa
ada yang dirugikan. Feel-nya pun pasti akan berbeda dibanding menggunakan
produk bajakan, ada sense of belonging, karena kita dengan usaha untuk bisa mendapatkannya. Terkadang
hal-hal yang begitu dekat dan saking dekatnya dengan kita justru kita tidak
menyadarinya entah hal itu baik atau tidak. All of the people in the
world doesn’t want to be harmed, isn’t it? So be good, people.
Sepertinya
untuk post selanjutnya akan sedikit nyambung dengan tulisan saya bagian
ini. Sampai ketemu di post selanjutnya !
No comments:
Post a Comment