Friday 10 January 2020

#SedikitRenungan, Bagian 26 (Menjadi Baik)



Menuju post terakhir. Mulai menuju konklusi dari #SedikitRenungan. Oke, di post kali ini saya pingin bahas esensi dari semua post yang ada di #SedikitRenungan. Sebetulnya saya pingin temen-temen setelah baca post jadi selalu punya niat baik, berbuat baik, dan semangat menebar kebaikan. Terdengar sederhana, tapi intinya ini semua adalah tentang menjadi baik dan lebih baik.
Mungkin banyak orang yang mempertanyakan kenapa berbuat baik itu dihitung sebagai sebuah amal dan mempunyai nilai? Karena berbuat baik itu butuh usaha dan mungkin bagi sebagian orang tidak mudah buat ngelakuinnya. Sedangkan berbuat buruk itu gampang, gampang banget. Kasarnya berbuat baik itu butuh modal kalo berbuat buruk itu ngga. Bahkan punya niat baik pun sudah dihitung sebagai sebuah amal karena tidak mudah berbuat baik kepada orang lain yang itu seringkali harus mengorbankan sesuatu. Niat baik pun harus dipupuk biar saat kondisi apapun kita selalu bisa ngasih manfaat ke orang lain.

Mungkin sebagian orang berpikiran juga kalo dengan modal niat baik untuk melakukan sesuatu atau mencapai sesuatu itu ngga cukup, pasti di dalamnya butuh intrik dan semacamnya supaya semua urusan yang diinginkan bisa berjalan dengan mulus. Memang sekilas terlihat benar tapi benar yang sebetulnya mungkin belum tentu yang diinginkan Tuhan. Dengan niat baik, Tuhan akan menunjukkan jalan yang paling benar meskipun itu tidak sesuai yang kita harapkan, dan itu bukan berarti kalau Tuhan tidak ingin memenuhi keinginan kita meskipun keinginan kita baik. Kalau kita berniat baik, kita punya backup Tuhan, tapi kalo kita punya sedikit saja niat menyimpang, mungkin Tuhan sudah tidak backup kita lagi. Kasarnya gitu, tinggal pilih yang mana.
Pengalaman saya adalah ketika diberikan tanggung jawab untuk menunaikan sebuah proyek sosial yang di situ saya benar-benar tidak tahu harus berbuat apa. Disitu saya diharuskan untuk membersamai tim saya supaya bisa melakukan kegiatan pengabdian dan meneruskan misi baik yang sudah dijalankan pada Angkatan sebelum-sebelumnya. Terus terang saya mengandalkan niat baik saya, apalagi proyek yang saya pegang adalah proyek sosial. Harapan saya cuma satu waktu itu, supaya bisa menjalankan proyek sosial dengan lancar dan teman-teman satu tim saya mendapatkan pengalaman berharga. Seiring berjalannya waktu ternyata semua lika-lika itu bisa dilewati dan saya sendiri pun juga tidak percaya bisa melaluinya. Benar-benar pengalaman hebat juga ketika itu.
Sebetulnya hal baik dan buruk itu sudah ada ketentuannya sesuai dengan ajaran dan ketentuan Tuhan. Hanya saja manusia  mungkin tidak tahu, tidak belajar, atau kurang membaca dan justru mengembangkan penjelasan yang ada dalam versi mereka lalu membuat definisi sendiri tentang baik dan buruk. Meskipun sebetulnya baik dan buruk bisa dilihat dari parameter apakah yang dilakukannya memberikan manfaat atau tidak, jika iya, itu berarti hal baik, jika tidak dan justru merugikan, berarti buruk. Jadi pelajarilah ketentuan Tuhan agar kita selalu berada di jalan yang lurus dan ngasih manfaat ke orang banyak tanpa merugikan diri sendiri atau pun orang lain. Intinya baik itu adalah sesuatu yang sesuai dengan ajaran Tuhan dan buruk adalah sesuatu yang bertentangan dengan ajaran Tuhan.
Sebetulnya baik itu hal baik atau hal buruk sangat mudah ditemui di sekitar kita tinggal bagaimana kita men-setting diri kita agar bisa berbuat baik atau tidak. Hidup kita terbuka akan semua kesempatan, baik itu baik atau buruk, tinggal bagaimana kita memilih yang sesuai dengan preferensi kita. Baik adalah tentang bagaimana kita memberikan manfaat kepada orang lain meskipun mungkin justru kita yang merasa tidak diuntungkan. Goodness, no matter what it costs, it’s good for you.
Sampai jumpa di post berikutnya ! 1 post remaining !

No comments:

Post a Comment

Popular Posts