Menuju post terakhir. Mulai
menuju konklusi dari #SedikitRenungan. Oke, di post kali ini saya pingin
bahas esensi dari semua post
yang ada di #SedikitRenungan. Sebetulnya
saya pingin temen-temen setelah baca post
jadi selalu punya niat
baik, berbuat baik, dan semangat menebar
kebaikan. Terdengar sederhana, tapi
intinya ini semua adalah tentang menjadi baik dan lebih baik.
Mungkin banyak orang yang mempertanyakan kenapa berbuat baik itu
dihitung sebagai sebuah amal dan mempunyai nilai? Karena berbuat baik itu butuh
usaha dan mungkin bagi sebagian orang tidak mudah buat ngelakuinnya.
Sedangkan berbuat buruk itu gampang, gampang banget. Kasarnya berbuat baik itu
butuh modal kalo berbuat buruk itu ngga. Bahkan punya niat baik pun
sudah dihitung sebagai sebuah amal karena tidak mudah berbuat baik kepada orang
lain yang itu seringkali harus mengorbankan sesuatu. Niat baik pun harus
dipupuk biar saat kondisi apapun kita selalu bisa ngasih manfaat ke orang lain.
Mungkin sebagian orang berpikiran juga kalo dengan modal niat baik untuk
melakukan sesuatu atau mencapai sesuatu itu ngga cukup, pasti di dalamnya butuh
intrik dan semacamnya supaya semua urusan yang diinginkan bisa berjalan dengan
mulus. Memang sekilas terlihat benar tapi benar yang sebetulnya mungkin belum
tentu yang diinginkan Tuhan. Dengan niat baik, Tuhan akan menunjukkan jalan
yang paling benar meskipun itu tidak sesuai yang kita harapkan, dan itu bukan
berarti kalau Tuhan tidak ingin memenuhi keinginan kita meskipun keinginan kita
baik. Kalau kita berniat baik, kita punya backup Tuhan, tapi kalo
kita punya sedikit saja niat menyimpang, mungkin Tuhan sudah tidak backup
kita lagi. Kasarnya gitu, tinggal pilih yang mana.
Pengalaman saya adalah ketika diberikan tanggung jawab untuk menunaikan
sebuah proyek sosial yang di situ saya benar-benar tidak tahu harus berbuat apa.
Disitu saya diharuskan untuk membersamai tim saya supaya bisa melakukan
kegiatan pengabdian dan meneruskan misi baik yang sudah dijalankan pada Angkatan
sebelum-sebelumnya. Terus terang saya mengandalkan niat baik saya, apalagi
proyek yang saya pegang adalah proyek sosial. Harapan saya cuma satu waktu itu,
supaya bisa menjalankan proyek sosial dengan lancar dan teman-teman satu tim
saya mendapatkan pengalaman berharga. Seiring berjalannya waktu ternyata semua lika-lika
itu bisa dilewati dan saya sendiri pun juga tidak percaya bisa melaluinya. Benar-benar
pengalaman hebat juga ketika itu.
Sebetulnya hal baik dan buruk itu sudah ada ketentuannya sesuai dengan ajaran
dan ketentuan Tuhan. Hanya saja manusia mungkin tidak tahu, tidak belajar, atau kurang
membaca dan justru mengembangkan penjelasan yang ada dalam versi mereka lalu membuat
definisi sendiri tentang baik dan buruk. Meskipun sebetulnya baik dan buruk bisa
dilihat dari parameter apakah yang dilakukannya memberikan manfaat atau tidak,
jika iya, itu berarti hal baik, jika tidak dan justru merugikan, berarti buruk.
Jadi pelajarilah ketentuan Tuhan agar kita selalu berada di jalan yang
lurus dan ngasih manfaat ke orang banyak tanpa merugikan diri sendiri
atau pun orang lain. Intinya baik itu adalah sesuatu yang sesuai
dengan ajaran Tuhan dan buruk adalah sesuatu yang bertentangan dengan ajaran Tuhan.
Sebetulnya baik itu hal baik atau hal buruk sangat mudah ditemui di
sekitar kita tinggal bagaimana kita men-setting diri kita agar bisa berbuat
baik atau tidak. Hidup kita terbuka akan semua kesempatan, baik itu baik atau
buruk, tinggal bagaimana kita memilih yang sesuai dengan preferensi kita. Baik adalah tentang bagaimana kita memberikan manfaat kepada orang lain meskipun mungkin
justru kita yang merasa tidak diuntungkan. Goodness, no
matter what it costs, it’s good for you.
Sampai jumpa di post berikutnya ! 1 post remaining !
No comments:
Post a Comment