Kembali lagi, sebelum ditutup dengan 2
bagian terakhir. Sebetulnya script untuk bagian terakhir sudah saya
tulis dan tinggal post. Justru yang post setelah ini lah saya bingung nulis
apa haha. Oke kali ini saya bahas sesuatu yang saya dapetin ketika
nonton film (lagi).
Oke, banyak orang bilang hidup itu
jangan cari musuh, ini benar. Tapi tidak sepenuhnya mempunyai musuh itu buruk.
Bisa berlaku sebaliknya, ketika kita mempunyai banyak teman dan kawan bisa jadi
pada kondisi itu kita tidak berkembang karena kita berada pada kondisi yang nyaman.
Backstory-nya adalah ketika itu saya sedang nonton film “Rush”,
kalau temen-temen belum nonton silakan ditonton, menurut saya worth
to watch. Jadi filmnya berkisah tentang rivalitas dua orang pembalap yang
diadaptasi dari true story. Lalu
dari film itu ada quotes dari salah satu pemainnya yang ngomong ke
rivalnya gini “Berhenti berpikir bahwa mempunyai banyak musuh dalam
hidup itu sebagai sebuah keburukan. Itu bisa jadi berkat. Orang bijak mendapatkan
banyak manfaat dari musuhnya daripada teman-temannya.” Terus terang saya
sepakat dalam beberapa hal, karena mungkin relevan dengan pengalaman saya juga.
Kalau di cerita saya ketika itu saya
sering direndahkan, meskipun maksud mereka itu
adalah konteksnya bercanda ya. Tapi ketika itu saya justru nganggepnya
sebagai dorongan buat berbuat lebih sih dan langsung berpikiran bahwa “oke,
coba kita lihat nanti” .
Maksud dari quotes itu mungkin bisa juga dalam kasus saya ini, mungkin bagian
ini masih berhubungan juga dengan Bagian 22 (Menetapkan Rival) sih. Jadi ketika
saya ngerasa direndahkan seseorang, saya jadi termotivasi buat melampaui
orang tersebut. Menurut saya, dorongan terkuat adalah ketika kita berusaha membenci
atau dengki kepada seseorang lalu kita membalasnya dengan pembuktian (sweet
revenge). Akhirnya kita jadi berusaha maksimal tanpa kita sadari dan tanpa
kita kira sebelumnya sampai-sampai kita berpikir “kok ternyata saya bisa ya
ngelakuin itu”. Benci atau dengki untuk berkembang.
Dalam konteks quotes tadi, sama,
ketika seseorang mempunyai musuh atau saingan (bukan cari musuh ya), ia akan
mencoba berbuat lebih supaya bisa melebihi saingannya tersebut. Dan benci atau
dengki itu tadi adalah salah satu cara agar terus terpacu, cuma memang perlu manajemen
hati jangan sampai masuk ke dalam bentuk yang sudah tidak baik caranya. Ada
memang beberapa orang yang tidak bisa ngelakuin sesuatu lalu membencinya
agar menjadi dorongan bagi dirinya karena tidak bisa ngelakuin hal
tersebut lalu berusaha untuk menguasainya sebisa mungkin. Maksud saya adalah
bagaimana kita bisa memanfaatkan kebencian atau kedengkian yang kita punya
dengan hanya tidak sekedar benci atau dengki tapi justru bisa memberikan manfaat
bagi kita dan justru produktif. Benci sekedarnya.
Sama halnya ketika kita punya banyak teman,
bukannya tidak baik, banyak teman itu penting, sangat penting. Tapi memang yang
perlu diperhatikan adalah ketika selalu bersama dengan menghabiskan waktu
bersenang-senang tanpa adanya sesuatu yang serius bisa-bisa terlena tanpa
melihat adanya persaingan yang kompetitif di luar sana. Menikmati momen itu
penting, hanya saja perlu dikira-kira sendiri sampai mana batasnya. Kan ngga
juga masa tiap hari harus senang-senang. Kalau hanya senang-senang untuk mengejar
kepuasan bakal ga ada habisnya, karena kepuasan itu ga akan pernah bisa
dipenuhi oleh manusia.
Penting untuk menciptakan suasana yang
kompetitif demi pengembangan diri. Penting juga untuk memiliki circle yang
bisa diandalkan ketika sedang butuh hiburan atau mengembalikan mood
untuk terus bisa beraktivitas. Hate what you need, then master it.
Sampai ketemu di post selanjutnya!
2 posts left !
No comments:
Post a Comment