Sunday 12 March 2023

#BerbagiSaja, Tentang Local Guides

Halo, semua. Lama tak jumpa
Praktis habis menikah baru sempat post lagi kali ini ya, mohon maaf

Oke, kali ini mungkin aku mau bahas secara umum soal Local Guides yang beberapa waktu lalu aku sempet buat Pre Order T-shirt-nya ya. Tapi waktu itu mungkin belum banyak yang tahu soal Local Guides. Jadi supaya paham lebih dalam lagi aku mau jelasin soal Local Guides, lagi-lagi ini menurut versiku dan sepengetahuanku aja ya, CMIIW.

Mungkin aku mau cerita dulu kenapa jadi seneng kontribusi di Google Maps sebagai Local Guides. Waktu itu kayanya dimulai waktu kuliah karena merantau di Jogja ya, jadi masih awam banget dengan kawasan baru. Akhirnya mau tidak mau harus menjadi digital immigrant yang awalnya tanya-tanya ke orang secara konvensional kalo mau kemana-mana menjadi sepenuhnya percaya apa-kata-Google-Maps hahaha.

Aku rasa memang ternyata membantu banget dengan adanya Google Maps, dengan adanya masukan-masukan dari orang-orang, terlepas memang secara fundamental tetap dibangun oleh Google Maps nya sendiri ya. Aku juga baru tau, ternyata mereka biasanya ngumpulin data pake mobil, namanya Google Maps Street View Car. Jadi memang secara teknis ada mobil yang muter-muter dari jalan ke jalan, kota ke kota untuk memperkaya Google Maps sedemikian rupa seperti sekarang. Ya pastilah ada data pendukung lain ya misal kaya pencitraan satelit, tapi untuk menginventarisasi data secara detil sepertinya tetap butuh bantuan dari banyak pihak. Nah, kurang lebih peran Local Guides ini kaya si mobil itu tadi, yang melengkapi informasi secara detil yang mungkin susah tersentuh oleh pencitraan satelit maupun si mobil itu tadi. Sampe sini semoga paham ya.


Akhirnya karena aku pikir efeknya sebaik dan setulus itu, nyoba-nyobalah akhirnya sesekali kontribusi di Google Maps. Waktu itu inget banget pertama kali aku nambah tempat di Google Maps tempat makan siang langganan aku deket kampus, Lotek Numani kalo nda salah namanya. Lotek itu makanan khas Jogja semacam Rujak Petis, rasanya memang enak, murah, deket kampus lagi. Karena belum ada di Google Maps akhirnya kufoto-foto lah tempatnya, kudetilkan profilnya, dan minta izin ke pemilik warung pastinya. Nah, itulah kontribusi pertamaku sebagai Local Guides. 

Barusan kucek juga, ternyata alhamdulillah masih ada tempatnya, review ku juga masih ada hahaha. Semoga dengan menambah lokasi lotek tadi semoga tambah laris dan rezekinya lancar ya bu, aamiin. Memang karena motifku murni karena pingin bantu orang ya, bukannya sombong atau riya, kapan lagi kita bisa bantu orang lain tanpa kita sadari dan berlaku (mungkin) selamanya, selama internet masih ada aku pikir Google Maps juga bakal tetep ada kecuali bangkrut kali ya, kasarnya begitu. Sekalian ngajak nih, jadi ayo jadi Local Guides supaya banyak orang yang terbantu! Gass Jadi Local Guides (maps.google.com/localguides/)







Oke, jadi ada beberapa poin yang mau aku jelaskan soal Local Guides nih.

1. Local Guides merupakan pemandu digital pada Google Maps

Iya, Local Guides sendiri disini memang penjenamaan pemandu digital yang spesifik terbatas pada platform navigasi oleh Google Maps. Mungkin penyedia navigasi lain tidak mempunyai atau mungkin punya juga, tapi dengan penjenamaan yang lain, Guide2 yang lain gitu kali namanya. 

2. Punya akun Google = punya akun Local Guides

Karena Google memang across platform, jadi ketika mempunyai akun Google otomatis juga bisa mengakses Google Maps sebagai Local Guides. Dengan satu kontribusi kalian secara resmi menjadi Local Guides. Welcome to the club hahaha.

3. Local Guides punya beragam fungsi

Seperti yang semua tahu jadi mungkin Google Maps merupakan platform navigasi dengan user terbanyak di dunia ya, jadi ketika kita memberikan panduan apapun itu pada Google Maps. Fungsi yang ada antara lain (yang sering aku gunakan ya)
  • Review
Mungkin ini yang sering banget dipake orang-orang juga ketika lihat Google Maps sebelum memutuskan ke tempat tersebut ya (termasuk aku). Memang kita ini kalo pake Google Maps ya harus believe in strangers, kita nda tau siapa yang ngomong tapi kita percaya aja kan.
  • Edit tempat. 
Kaya yang aku lakuin jelasin di atas tadi. Jadi kita bisa nambah, edit, bahkan menghilangkan tempat yang memang sudah tidak beroperasi supaya orang tidak kecele. Kecele bahasa Indonesia nya apa ya, intinya supaya orang tidak misinformasi soal tempat tersebut.
  • Edit map. 
Yap, selain kita bisa edit tempat kita juga bisa edit map nya. Misalnya jalannya searah, jalannya buntu, jalannya ganti nama, koordinat tempat, dan lainnya. Supaya orang tidak salah rute.

4. Leveling dan badging

Local Guides mempunyai skema leveling dan bentuk pengakuan dalam bentuk badge. Contoh ini screenshot profile kontribusi Local Guides punyaku ya. Di sampingnya ada kategorisasi milestone di masing-masing level nya. Dulu itu ada badge untuk masing-masing jenis, tapi barusan kucari kok nda ada. Ada reviewer, photographer, trailblazer, director, dan fact finder. 


5. Mendapatkan "terima kasih" dari Google

Mungkin ini pertanyaan yang sering aku dengar ketika teman-teman mau jadi Local Guides, "Memangnya nanti kita dapet apa?"

Bukan hal aneh sih kalo banyak muncul pertanyaan itu. Sebagai Local Guides tentu saja secara langsung dan tidak langsung kita turut membantu Google dalam memperkaya data yang bisa dimiliki Google tanpa harus mengeluarkan biaya lebih. Google pun juga menangkap hal ini dan karena ini hubungan timbal balik yang baik, ini ada contoh "terima kasih" yang pernah diberikan Google ke aku. 





Ada beberapa lagi sih cuma di email udah kehapus, udah lama banget 5-10 tahun lalu. Tapi aku pernah browsing ada beberapa Local Guides yang dapet merchandise, voucher tiket, voucher potongan harga barang, dan lainnya.


Benefit
1. Mendapatkan jejaring dengan kesamaan yang sama

Kita juga dapet jejaring yang mempunyai kesamaan, hampir di setiap negara ada komunitas yang mewadahi itu. Bahkan Google juga mewadahi di sistus localguidesconnect.com, ini merupakan forum untuk semua Local Guides dari seluruh negara



2. Mendaparkan kesenangan

Kalo aku seneng aja sih punya milestone yang trackable dan historical, jadi kaya mengenang gitu pernah ngapain aja, dimana, kapan yang tanpa kita catet sudah ada yang nyatet hahaha. Selain itu kita juga diberikan email newsletter bulanan dari Google ketika mencapai pencapaian tertentu kaya misalnya jumlah orang yang terbantu dari kontribusi kita, jumlah views photos, jumlah tempat yang berhasil diedit, dan lainnya. Seneng aja gitu kalo ternyata banyak orang yang merasa "terbantu" dengan adanya kontribusi kita di Google Maps. Terus terang sih ketika dikasih newsletter seperti ini jadi ingin berbuat lebih lagi




3. Pengakuan dan Apresiasi

Ternyata banyak juga lho orang Indonesia yang mendapatkan apresiasi dari Google sebagai Local Guides. Ada beberapa kategori penghargaan dari Google dalam rewarding yang bertajuk Guiding Stars. Guiding Stars ini sudah berjalan sejak tahun 2020 dan terus berjalan sampai sekarang. Jadi makin termotivasi kan buat berkontribusi yang terbai bagi banyak orang.




Tapi kembali lagi ya, niatnya memang kita ingin membantu orang lain. Sepertinya semua orang pasti mengalami kebingungan ketika masih awam pada suatu kawasan atau pertama kali di kawasan tersebut. Nah, kesempatannya disitu. Semakin banyak orang yang bingung, maka berbanding lurus akan semakin banyak orang juga terbantu di situ.

Oke, cukup sekian ya.
Pesannya tetap sama, berbuat baiklah sebanyak mungkin dalam keadaan apapun.
Sampai jumpa di post selanjutnya!

No comments:

Post a Comment

Popular Posts