Persisnya saya lupa kapan dapat pelajaran satu ini, yang
jelas waktu itu saya betul-betul merasa sependapat tanpa berpikir dua kali dan langsung
ngeh “Iya juga ya”. Semoga teman-teman
pembaca juta bisa mengambil pelajaran dari apa yang saya tulis.
Jadi kalau tidak salah waktu itu saya ikut sebuah
seminar yang pada salah satu segmennya membahas tentang disabilitas (ketidakmampuan). Ngomong-ngomong
tentang disabilitas, kebanyakan dari kita mungkin lebih mengasosiasikan
disabilitas sebagai seseorang yang mempunyai kelainan atau cacat secara fisik sehingga
mereka tidak mampu melakukan aktivitas yang sama dengan orang berfisik normal. Entah
itu benar-benar tidak mampu atau sebetulnya mampu namun sulit untuk melakukannya.
Awalnya saya pun juga berpikir demikian.
Pembicara dalam seminar tersebut menyampaikan kurang lebih
seperti ini “Semua orang itu disabilitas dalam arti tertentu....” Bagaimana maksudnya?
Singkatnya, setiap orang pasti tidak mungkin mampu melakukan semua jenis aktivitas dengan mahir, pasti ada beberapa jenis aktivitas
yang menurut mereka sulit baginya dilakukan. Hal ini berlaku baik bagi orang
dengan fisik yang normal maupun mereka yang mempunyai kelainan atau cacat
secara fisik.
Begini, saya kasih contoh saya sendiri. Saya adalah orang
yang suka berolahraga. Tapi apakah semua olahraga saya kuasai tekniknya dengan
baik? Pastinya ngga ! Ada beberapa jenis
olahraga yang saya kuasai dengan baik, ada beberapa olahraga yang saya kuasai kurang
baik, dan pastinya ada beberapa jenis olahraga yang mungkin saya bahkan belum pernah
mendengarnya sekali pun dan tidak saya kuasai sama sekali. Jadi apakah saya termasuk
orang dengan disabilitas? Saya jawab, iya.
Begitu pun orang-orang dengan kelainan atau cacat
secara fisik, mereka juga sama. Sebagai contoh, pada perhelatan kompetisi bidang olahraga yang
baru-baru kemarin, Asian Games 2018, bahkan diadakan Asian Paragames
2018 untuk mengakomodasi teman-teman yang memang mempunyai kelainan atau cacat
secara fisik. Namun setiap atlet mampu dengan baik menguasai teknik dari tiap-tiap
cabang olahraga yang dilombakan. Atlet Paragames Cabor Judo misalnya, mereka
pasti lebih menguasai tekniknya daripada saya yang secara fisik normal namun tidak
menguasai sedikit pun mengenai jenis olahraga Judo. Jadi apa bedanya saya dengan
teman-teman yang mempunyai cacat secara fisik? Bahkan saya lebih tidak mampu (disable) daripada mereka.
Sebenarnya kita terlalu
membatasi sesuatu yang ada pada pikiran kita dan ditambah lagi terbawa dengan paradigma
yang terlanjur berkembang di masyarakat.
Setiap orang dengan fisik yang normal mempunyai
disabilitasnya masing-masing, di luar memang tidak ingin menguasainya atau memang
karena kurang mahir dalam bidang tersebut. Teman-teman yang mempunyai kelainan
atau cacat secara fisik pun juta sama, mereka memiliki keahlian pada bidang yang
mereka tekuni namun mereka juta disabilitas pada bidang tertentu.
Terkadang kita sudah terlebih dulu pesimis dalam pikiran
bahwa sesuatu hal tidak mungkin dilakukan, sebenarnya justru ini awal dari
disabilitas. Teman-teman yang memiliki kelainan atau cacat secara fisik mampu melakukan
sebuah hal dengan baik karena mereka didorong dengan kepercayaan bahwa mereka mampu
melakukannya dan tentunnya disertai dengan kerja keras, akhirnya mereka pun mampu mengusai sebuah
hal dengan baik. Ketidakmampuan hanya ada pada pikiran kita dan akan tetap
menjadi sebuah ketidakmampuan sejauh kita tidak berusaha untuk menguasainya. Challenge
on what you think you’re lack on it! Nobody knows maybe it’s what you need.
Tetap semangat menebar manfaat, selalu hargai kekurangan
orang lain karena di mata Tuhan kita semua sama. Mungkin untuk bagian selanjutnya akan saya bahas lebih banyak mengenai hal ini lagi. Sampai jumpa di post selanjutnya !
NB: Bukan bermaksud mendiskreditkan teman-teman yang
mempunyai kelainan atau cacat secara fisik. Mohon maaf jika ada redaksi saya yang
mungkin kurang berkenan. Hanya bermaksud untuk menebarkan rasa menghargai sesama
dan semangat untuk terus belajar. Semoga bermanfaat !
Nice post. saya anggap ini antitesis dari "setiap orang memiliki kelebihannya masing-masing", seperti halnya kekurangan juga demikian.
ReplyDeleteiya mas, kurang lebih seperti itu. Terima kasih komentarnya mas. Semoga segera lulus ya mas
Delete