Monday 11 March 2019

#SedikitRenungan, Bagian 7 (Memahami Ketidakmampuan)

https://www.pixelstalk.net/calm-desktop-wallpaper/

Persisnya saya lupa kapan dapat pelajaran satu ini, yang jelas waktu itu saya betul-betul merasa sependapat tanpa berpikir dua kali dan langsung ngeh “Iya juga ya”. Semoga teman-teman pembaca juta bisa mengambil pelajaran dari apa yang saya tulis.

Jadi kalau tidak salah waktu itu saya ikut sebuah seminar yang pada salah satu segmennya membahas tentang disabilitas (ketidakmampuan). Ngomong-ngomong tentang disabilitas, kebanyakan dari kita mungkin lebih mengasosiasikan disabilitas sebagai seseorang yang mempunyai kelainan atau cacat secara fisik sehingga mereka tidak mampu melakukan aktivitas yang sama dengan orang berfisik normal. Entah itu benar-benar tidak mampu atau sebetulnya mampu namun sulit untuk melakukannya. Awalnya saya pun juga berpikir demikian.


Pembicara dalam seminar tersebut menyampaikan kurang lebih seperti ini “Semua orang itu disabilitas dalam arti tertentu....” Bagaimana maksudnya? Singkatnya, setiap orang pasti tidak mungkin mampu melakukan semua jenis aktivitas dengan mahir, pasti ada beberapa jenis aktivitas yang menurut mereka sulit baginya dilakukan. Hal ini berlaku baik bagi orang dengan fisik yang normal maupun mereka yang mempunyai kelainan atau cacat secara fisik.

Begini, saya kasih contoh saya sendiri. Saya adalah orang yang suka berolahraga. Tapi apakah semua olahraga saya kuasai tekniknya dengan baik? Pastinya ngga ! Ada beberapa jenis olahraga yang saya kuasai dengan baik, ada beberapa olahraga yang saya kuasai kurang baik, dan pastinya ada beberapa jenis olahraga yang mungkin saya bahkan belum pernah mendengarnya sekali pun dan tidak saya kuasai sama sekali. Jadi apakah saya termasuk orang dengan disabilitas? Saya jawab, iya.

Begitu pun orang-orang dengan kelainan atau cacat secara fisik, mereka juga sama. Sebagai contoh, pada perhelatan kompetisi bidang olahraga yang baru-baru kemarin, Asian Games 2018, bahkan diadakan Asian Paragames 2018 untuk mengakomodasi teman-teman yang memang mempunyai kelainan atau cacat secara fisik. Namun setiap atlet mampu dengan baik menguasai teknik dari tiap-tiap cabang olahraga yang dilombakan. Atlet Paragames Cabor Judo misalnya, mereka pasti lebih menguasai tekniknya daripada saya yang secara fisik normal namun tidak menguasai sedikit pun mengenai jenis olahraga Judo. Jadi apa bedanya saya dengan teman-teman yang mempunyai cacat secara fisik? Bahkan saya lebih tidak mampu (disable) daripada mereka.

Sebenarnya kita terlalu membatasi sesuatu yang ada pada pikiran kita dan ditambah lagi terbawa dengan paradigma yang terlanjur berkembang di masyarakat.  Setiap orang dengan fisik yang normal mempunyai disabilitasnya masing-masing, di luar memang tidak ingin menguasainya atau memang karena kurang mahir dalam bidang tersebut. Teman-teman yang mempunyai kelainan atau cacat secara fisik pun juta sama, mereka memiliki keahlian pada bidang yang mereka tekuni namun mereka juta disabilitas pada bidang tertentu.

Terkadang kita sudah terlebih dulu pesimis dalam pikiran bahwa sesuatu hal tidak mungkin dilakukan, sebenarnya justru ini awal dari disabilitas. Teman-teman yang memiliki kelainan atau cacat secara fisik mampu melakukan sebuah hal dengan baik karena mereka didorong dengan kepercayaan bahwa mereka mampu melakukannya dan tentunnya disertai dengan kerja keras, akhirnya mereka pun mampu mengusai sebuah hal dengan baik. Ketidakmampuan hanya ada pada pikiran kita dan akan tetap menjadi sebuah ketidakmampuan sejauh kita tidak berusaha untuk menguasainya. Challenge on what you think you’re lack on it! Nobody knows maybe it’s what you need.

Tetap semangat menebar manfaat, selalu hargai kekurangan orang lain karena di mata Tuhan kita semua sama. Mungkin untuk bagian selanjutnya akan saya bahas lebih banyak mengenai hal ini lagi. Sampai jumpa di post selanjutnya !

NB: Bukan bermaksud mendiskreditkan teman-teman yang mempunyai kelainan atau cacat secara fisik. Mohon maaf jika ada redaksi saya yang mungkin kurang berkenan. Hanya bermaksud untuk menebarkan rasa menghargai sesama dan semangat untuk terus belajar. Semoga bermanfaat !

2 comments:

  1. Nice post. saya anggap ini antitesis dari "setiap orang memiliki kelebihannya masing-masing", seperti halnya kekurangan juga demikian.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mas, kurang lebih seperti itu. Terima kasih komentarnya mas. Semoga segera lulus ya mas

      Delete

Popular Posts