![]() |
Bagian
kali ini pengalaman pribadi dan bisa dikatakan cukup sering mengalami sih. Jadi mungkin lebih mengena
dibandingkan dengan bagian yang lain.
Jadi
waktu itu saya bergabung dalam sebuah organisasi yang waktu itu akan mengadakan
event dan sedang sangat butuh-butuhnya
pendanaan dari pihak ketiga. Masalahnya jika pihak ketiga akan memberikan dukungan
dalam bentuk apa pun mereka juga menilai
dulu siapa yang akan mereka dukung, apa pihak itu main-main atau tidak. Mungkin
teman-teman juga merasakan hal yang sama saat akan mengadakan event kalau organisasi yang kita naungi
masih baru dan belum memiliki portfolio,
pasti akan kesusahan dalam mencari dukungan dari pihak lain (sponsor / endorsemen
dan sebagainya). Berbeda hal jika sudah memiliki badan hukum, portfolio, dan sebagainya, mungkin akan
lebih mudah, karena instansi akan berpikiran lebih aman saat mereka
mengeluarkan aset mereka kepada pihak yang juga kredibel.
Pada
waktu itu memang sulit untuk mendapatkan akses langsung kepada pihak yang kita
inginkan. Giliran ada orang yang kenal dekat dengan pejabat di perusahaan
tersebut, ia bisa mengaksesnya dengan mudah tanpa harus birokratif seperti yang
kita lakukan. Apa bisa kita sebut hal itu sebagai sebuah hal yang menyalahi
aturan? Belum tentu, bisa saja mungkin karena pejabat tersebut memang berafiliasi
langsung kepada orang yang bersangkutan terkait sebuah kerja sama atau bisa
saja memang karena tertulis pada SOP yang
ada, namun kita tidak tahu menahu. Yang bisa kita lakukan waktu itu hanyalah “Ya sudahlah, emang beda level”. Salah
besar jika saya dan teman-teman waktu itu langsung berburuk sangka atau bahkan
melaporkan kepada pihak yang berwenang, padahal yang kita laporkan belum tentu
salah.
Bagi
orang lain seperti saya waktu itu akan menjadi sebuah kesalahan jika kita langsung
menjustifikasi bahwa perlakuan berbeda tersebut adalah hal yang salah. Terkadang
orang-orang memberikan komentar tanpa ada riset dulu, grusa-grusu. Makanya sekarang sedang banyak sekali orang-orang yang
terjerat kasus ujaran kebencian dan semacamnya hanya karena melontarkan komentar
yang tidak pada tempatnya. Sekarang beberapa orang pun juga berpikir dua kali
untuk menerima komentar dari orang lain, apakah yang memberikan komentar expert pada bidang yang ia komentari
atau tidak, jika ia tidak mempunyai sepak terjang yang relevan dengan hal yang
ia komentari, komentar tersebut ibarat omong kosong
Ada
orang bilang begini, “Mana bisa dapat apa-apa kalau bukan
siapa-siapa”, saya lupa betul siapa yang mengatakannya waktu itu, tapi saya
catat benar-benar di notes saya. Jika
berpikir sekilas memang terasa ada benarnya. Mungkin khususnya fenomena
tersebut mudah ditemui di Indonesia, orang terkesan sangat mudah mendapatkan ini
dan itu (baca: fasilitas yang tidak bisa didapatkan oleh orang biasa) dengan
bermodalkan jabatan yang tinggi ataupun kenalan dengan orang yang mempunyai
jabatan yang tinggi. Memang sudah seharusnya
seperti itu, karena dengan jabatan yang tinggi akan linier dengan tanggung
jawab yang besar pula, oleh karena itu diperlukan tools atau fasilitas yang lebih untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Pengakuan
memang penting, karena hal tersebut meningkatkan kepercayaan dan kredibilitas kepada
dunia luar agar lebih mudah diterima oleh masyarakat, meskipun jalan
satu-satunya bukan hanya melalui pengakuan. Setiap pihak mempunyai parameternya
masing-masing dalam mengakui sebuah hal. Karenanya ada pihak yang ditunjuk dan
diakui untuk melakukan standardisasi berbagai bidang untuk meminimalisasi
adanya pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang mengaku-aku bahwa mereka terpercaya.
Jangan mengaku-aku memiliki sesuatu yang kredibel jika memang masih banyak hal
yang perlu dilakukan untuk memenuhi kredibilitas, upayakan yang terbaik dengan
cara yang baik agar orang-orang juga semakin meningkat kepercayaannya. Jangan
menyalahkan sesuatu yang belum tentu tidak kredibel padahal sesuatu tersebut
belum tentu tidak kredibel, cukup tahu saja, kalau hal tersebut terlihat kurang
benar, cari tahu dulu kebenarannya. Acknowledgement come from many ways, not all
kind of acknowledgment we need it, choose which fits for you, which one you
seem you can handle, and just go for it !
Sampai
jumpa di post selanjutnya !
No comments:
Post a Comment