Saya lupa banget mau kasih tahu kalo harus off
dalam 2 minggu kemarin, karena ada kegiatan yang memang ga bisa ditinggalin.
Mohon dimaafkan readers.
Yap, lanjut lagi ke segmen
#SedikitRenungan. Kali ini saya ngebahas tentang justifikasi atau orang-orang
mungkin lebih sering menyebutnya nge-judge kali ya. Jadi memang
banyak banget orang-orang yang saya lihat saling melakukan penyalahan
dan pembenaran atas sesuatu kepada orang lain ataupun ke suatu hal. Itu jadi backstory
kenapa saya tulis bagian ini.
Menurut saya memang
justifikasi seharusnya tidak dilakukan oleh orang-orang, sebetulnya seharusnya hanya
Tuhan yang boleh melakukan justifikasi dan atau pihak berwenang yang memang ditunjuk
secara peraturan dalam sebuah organisasi / negara, sebagai contoh dalam kasus
ini di Indonesia adalah hakim yang bisa memutuskan benar atau salah. Makanya jadi
hakim itu bisa saya bilang keren sih bisa memutuskan mana yang benar dan salah.
Meskipun sebetulnya terlihat gampang tapi sebetulnya tanggungannya berat. Memang
besar resikonya, kalau sampai salah memutuskan yang salah menjadi benar atau
yang benar menjadi salah akan menjadi beban seumur hidupnya. Bahasanya lumayan
belibet tapi memang gitu sih.
Contoh gampangnya adalah
ketika di Indonesia misalnya ada pemilihan umum dan disitu orang-orang dituntut
untuk tendensius dan mendukung salah satu calon. Suasana jadi panas sepanjang
waktu, setiap hari orang berdebat tanpa ada titik temu saling membenarkan pihaknya
masing-masing. Tendensi boleh tapi tidak harus terlalu menunjuk-nunjukkan
kepada orang lain dengan kontras, itu pilihan. Sebetulnya kalau ada calon yang independen
bisa jadi saya lebih memilih itu, mereka kemungkinan tidak membawa kepentingan
partai dalam pencalonannya dan datang dengan damai. Cuma masalahnya belum
pernah ada sampai sekarang dan bisa jadi pamornya kalah oleh mereka yang bernaung
di bawah partai.
Saya tidak menyalahkan mereka
yang mempunya kecondongan terhadap sesuatu, saya bilang mereka keren karena
sudah berhasil menemukan sesuatu yang in line dengan visi dan maksud
mereka. Tapi memang karena ketidakpastian dan belum tentu sesuatu yang mereka bela
mati-matian tersebut merupakan hal yang benar. Akan menjadi sebuah kesalahan
besar kalau sesuatu yang dipertahankan mati-matian tersebut ternyata justru
mengarah kepada hal yang salah. Tapi kalau memang sesuatu yang mereka bela
tersebut memang benar maka justru akan sangat baik. Hanya saja, tidak perlu
dipertontonkan dan sampai harus meyalahakan atau membenarkan.
Saya pun juga pernah mengalami
hal yang sama, waktu menjadi pengambil keputusan dalam sebuah organisasi. Memang
kita diharuskan mengambil menentukan sesuatu yang seadil-adilnya, maka dari itu
diperlukan campur tangan Tuhan karena yang tahu yang terbaik hanyalah Tuhan. jika
kita sudah meniatkan demikian, terlepas benar atau salah keputusan yang kita
ambil yang jelas kita sudah berniat baik. Memang pasti ada pihak yang dirugikan
atau yang salah dan ada pihak yang diuntungkan atau yang benar. Koridornya
memang bukan hanya untung rugi atau benar salah, tapi juga baik atau buruk.
Kalau sudah diniatkan dengan sesuatu yang baik, pasti juga akan menghasilkan sesuatu
yang baik.
Maksud saya disini adalah,
mari kita tidak saling menyalahkan atau membenarkan sesuatu sebelum hal yang
dipertentangkan tersebut benar-benar sudah diteliti dengan cara yang baik dan
benar sebelum melakukan justifikasi. Arifnya, memang sebagai manusia hendaknya
kita cukup memberikan saran, kritik, atau komentar saja kalau kita tidak tahu
menahu secara pasti keadaan yang sedang terjadi tersebut. Sebenarnya
kebenaran sejati itu cuma milik Tuhan, kecuali memang hal yang dipersoalkan
adalah ilmu buatan manusia (sains, teknologi, dll) jadi researchable, bisa
diteliti. Toh kita tidak tahu mana yang benar-benar benar dan benar-benar
salah.
Pingin saya adalah kalau bisa
jadilah orang yang menjadi penengah di antara masalah-masalah dan jangan justru
membuat masalah menjadi semakin chaos. Menurut saya itulah yang namanya benar-benar
damai. Mempunyai preferensi masing-masing tapi tidak menunjukkan dan membenarkan
atau menyalahkan. Peace comes when people stop arguing something and
make it even worse. Be mid, be flex, be good.
Sampai ketemu di post
selanjutnya ! Doakan semoga masih bisa rutin update.
No comments:
Post a Comment