Sunday 13 October 2019

#SedikitRenungan, Bagian 22 (Menetapkan Rival)

https://www.pexels.com/photo/calm-clouds-horizon-idyllic-462009/
Oke, cukup lama juga ada jeda 3 minggu dari post terakhir, mulai kehabisan ide hahaha. Sekarang saya sedang nyiapin naskah juga buat post #BerharapLucu, semoga minggu depan bisa rilis, biar ga kelamaan mangkrak hahah. Sebenernya disini banyak spare time sih. Tapi entah kenapa keinginan nulis ga bisa seperti biasanya.
Iya, oke. Post kali ini akan ngebahas tentang rival. Saya kenapa tiba-tiba kepikiran nulis ini jadi ceritanya beberapa waktu yang lalu saya ngobrol sama temen SD dan banyak membahas tentang life crisis gitu, makanya saya pingin nulis ini. Mungkin salah satu faktor kenapa saya sendiri atau mungkin kalian bisa berkembang karena setiap waktu kalian nemuin rival pada beberapa fase tertentu di lifeline kalian. Jadi rival itu tadi yang buat kalian terpacu untuk bersaing. Karena pada dasarnya manusia pasti punya naluri buat menjadi yang terbaik.


Saya, entah sengaja atau ngga sengaja selalu nemuin rival dalam setiap kesempatan, dalam kasus saya adalah pada jenjang sekolah, entah itu SD, SMP, SMA, atau perguruan tinggi. Itulah mengapa ada atau tidaknya rival bisa menjadi parameter kita untuk berani memilih sesuatu yang lebih jika dirasa lingkungan yang ada menurut kita sudah terlampaui. Nha, kalau pada lingkungan dimana kita berada dirasa sudah tidak ada yang bisa dijadikan rival atau tidak menemukan rival, bisa jadi kita akan stuck pada kondisi tersebut. Padahal kita bisa berbuat lebih. Jadi semacam ada leveling-nya gitu-gitu.
Rival dalam kasus ini tidak harus ada dalam pribadi satu orang, bisa jadi dalam satu fase waktu ada beberapa rival. Yang satu rival dalam akademik misalnya, yang satu rival dalam hidup bersosial, yang satu lagi rival dalam keterampilan. Jadi ada beberapa orang rival dalam satu fase dan itu yang menjadi parameter kita. Ga mungkin ada satu orang bisa ngelakuin semua hal dengan baik. top of the top, ini bukan one man show. Meskipun nanti arahnya ke sana, supaya kita bisa berbuat apa pun. Hanya saja rival yang dimaksud di sini adalah bukan untuk dimusuhi atau dijatuhkan supaya ga bisa berbuat apa-apa lagi, ini mah sirik namanya. Ada kok berkompetisi tapi tidak ngejatuhin. Sesama rival ga perlu saling tahu ataupun bisa juga saling tahu. Yang jelas keduanya sama-sama paham kalau semua itu demi kompetisi yang baik.
Sewaktu SD saya banyak nemuin orang-orang hebat dan keren menurut saya. Di situ ada beberapa orang yang pinter di pelajaran, sering ikut olimpiade dan dapet juara, “keren nih anak” pikirku waktu itu. Di sisi lain ada anak yang pinter banget olahraga, saya juga heran tapi ada satu anak yang hampir di semua cabang olahraga dia menonjol, “keren nih kayanya kalo bisa kaya dia” pikirku. Di satu sisi lagi, ada yang jago banget soal pramuka (di SD dulu kalau ada anak ikut pramuka pasti tergolong keren, apalagi pake seragamnya yang udah ketempel banyak badge), bisa diriin tenda, bisa bikin tandu, dll. Di situ saya kepikiran, “wah musti gimana nih, saya mana bisa”. Perlahan tapi pasti, mulai belajar sedikit demi sedikit. Saya memang ga bisa menjadi yang terbaik pada salah satu bidang atau semuanya bahkan, tapi paling tidak saya bisa menguasai dengan beberapa bidang itu tadi dan menurut saya itu yang penting, meskipun tidak sampai level mahir.
Saya ada satu contoh, sewaktu SMA awal masih baru, ada temen saya sekelas yang waktu itu ga bisa olahraga futsal, blas ga  bisa. Terus waktu pemilihan ekstrakurikuler dia malah milih futsal yang notabene dia ga bisa, “kok ga minder nih orang, mana dapet tempat (latihan di tim) ntar”, pikirku waktu itu. Jadi memang metode laihan futsal waktu itu adalah dengan langsung tanding dua tim, bukan teori dasar lagi passing, dribbling, shooting. Jadi kemungkinan mereka yang kurang mahir bakal kena seleksi alam. Waktu berjalan, sekelas ada sparing futsal sama kelas lain. Tiba-tiba dia jago banget ngga taunya, keren kataku. Dan beberapa bulan kemudian dia malah masuk tim futsal SMA saya waktu itu, keren memang. Memang kuncinya adalah mau dan ga malu buat belajar
Memang yang membedakan adalah mental, jangan minder. Terutama orang-orang kita (Indonesia) perlu dikuatkan mentalnya supaya jika melihat sesuatu yang menurutnya sudah tertinggal jauh bukannya malah berhenti di tengah jalan, tapi dikejar. Kita banyak menggantungkan nasib kepada pihak lain salah satunya adalah karena kita tidak punya mental bersaing itu tadi, terima jadi, beres, udah. Setidaknya itu dimulai dari diri kita dulu, lalu lebih lanjut ke orang-orang sekitar kita, nanti jika orang-orang sudah mempunyai paham yang sama dan paham dengan urgensinya sedikit-sedikit akan berubah. Ini bukan untuk Indonesia saja atau golongan tertentu, tapi untuk semua orang dan kebaikan bersama supaya iklim yang tercipta itu baik buat keberlangsungan ke depannya.
Yang menjadi poin penting adalah semangatnya, semangat buat bersaing dan jadi yang terbaik. Kedua, akan sangat disayangkan kalau membuat rivalitas hanya untuk mengejar eksistensi, supaya bisa menonjol, usahakan ada esensi lain yang itu sifatnya ada manfaatnya untuk orang lain. Ketiga, selalu gunakan cara-cara yang baik dalam berkompetisi, pastikan tidak ada yang dirugikan. Rivalries are good for us, like meds. Bitter, but always make you better.
Cukup panjang ya, oke sampai ketemu di post selanjutnya !

7 comments:

  1. kalo aku sendiri mungkin gak secara lgsg menganggap seseorang jd rival yaa, sekalipun dalam beberp wkt hal tersebut emg aku pakai

    but at least, dalam realita yg bisa ditemukan dimanapun, benchmarking itu jadi sesuatu yg penting dalam menentukan arah. benchmark itu bisa jadi tujuan yang ingin kita capai atau batas bawah atas kondisi yang ingin kita capai

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yap betul.
      Bisa jadi gitu juga, memang preferensi tiap orang berbeda. Yang jelas ada parameter untuk mencapai sesuatu.
      Terima kasih atas sharingnya 😁

      Delete
  2. sepertinya suatu saat anda bisa jadi rival saya.. haha

    ReplyDelete
  3. sepertinya suatu saat anda bisa jadi rival saya.. haha

    ReplyDelete

Popular Posts