Tuesday 10 December 2019

#SedikitRenungan, Bagian 24 (Saling)

https://www.pexels.com/photo/mountain-scenery-1450082/


Lama ga jumpa temen-temen pembaca haha. Oke, terus terang saya juga kesulitan cari waktu buat nulis lagi. Dan sepertinya untuk segmen #SedikitRenungan akan saya cukupkan hingga 27 bagian yang saya harap bisa kelar Januari sih. Setelah itu entah rencana apa yang mau saya masukin lagi ke blog ini agar ter-maintain dengan baik. Let’s see what I can do haha
Baik, kali ini saya bahas tentang  “saling”. Mungkin analogi gini, jadi “saling” yang saya maksud adalah kondisi dimana satu orang dengan orang lainnya bisa mempercepat tujuan yang sama dengan mendekat satu sama lain dan akhirnya bertemulah mereka pada satu titik di tengah, dan bukannya salah satu pihak harus mencapai sisi salah satu pihak lainnya. Gampangnya dua orang pingin ketemu dan daripada terlalu jauh mending ketemunya di tengah-tengah. Gitu, ya kalian pasti tahu maksudnya. Jadi bukan menggantungkan salah satu pihak buat mencapai sisi yang lain. Tapi sebetulnya konteksnya bisa banyak hal ya, mungkin kalian interpretasinya lebih condong ke soal pasangan. Tapi terlepas apa pun itu, kalau dalam sebuah aktivitas atau kegiatan yang bergerak adalah kedua pihak atau banyak pihak pasti akan lebih cepat sampai pada titik tujuan yang diharapkan.

Saya dapet pelajaran ini ketika nonton film “Sabtu Bersama Bapak”, mungkin temen-temen juga udah pernah nonton juga, memang pada case itu arahnya adalah nyari pasangan. Di film itu bilang untuk membangun sebuah hubungan itu butuh dua orang yang kuat, bukan saling ngisi kelemahan satu sama lain, karena untuk menjadi kuat itu adalah tanggung jawab masing-masing bukan tanggung jawab orang lain, termasuk pasangan kita nantinya. Mungkin orang-orang banyak yang berpikiran bahwa pasangan itu kalo bisa saling melengkapi satu sama lain, memang benar dan ga salah, tinggal preferensi orang per orang. Kalau saya mikirnya kalau bisa keduanya sama-sama kuat kenapa harus salah satu saja, gitu sih. Meski pun pasti masih ada kekurangan satu atau beberapa hal, ya itu lain hal.
Memang nyari seseorang yang benar-benar sesuai dengan kriteria yang kita mau itu sulit, mungkin beberapa orang berhasil. Saya bukannya ngajak seseorang buat berhenti berharap atas seseorang yang mereka inginkan dan harapkan. Tuhan pun juga ga akan ingkar kalau orang yang mau berusaha pasti dikasih yang terbaik, tapi parameter terbaik adalah belum tentu sesuai dengan kriteria yang kita mau. Gini gini, jadi tidak ada orang yang semua aspek kehidupannya itu sesuai dengan apa yang dia rencanakan, case disini yang saya maksud adalah ketika seseorang sudah menemukan pasangan yang sesuai atau bahkan sama persis dengan kriterianya, pasti ada beberapa hal lain dalam hidupnya yang tidak smooth sesuai yang ia mau. Begitu pun sebaliknya.
Perlu diingat juga parameter nyari pasangan bukan hanya dari kriteria yang kita buat. Penting memang membuat skala prioritas dan kriteria yang kita inginkan untuk pasangan kita nantinya, tak kalah penting lagi adalah seberapa cocoknya atau seberapa sreg-nya orang tersebut dengan perasaan kita. Kalau kita terlalu terpaku pada kriteria yang kita buat yang ada justru malah mematerikan atau mengangkakan kriteria yang sudah kita buat tadi dan justru rasa tidak puas pun akan selalu muncul dan mencari-cari yang lain karena seseorang tersebut menurut kita masih ada kurang-kurangnya di satu dan lain hal, ga selesai-selesai. Padahal pasangan adalah masalah perasaan, meskipun faktor kriteria juga penting.
Bahasannya jadi ngeri gini ya hahaha. Tapi terus terang saya sudah lama pingin nulis ini sih, cuma cari momennya ga nemu-nemu. Intinya adalah pasangan itu dicari karena ada kebutuhan batin dan perasaan yang saling bertautan dan semuanya akan lebih cepat jika keduanya saling mendekat dan saling berbuat. After all, it’s about finding, feeling, and believing. Wish you all found your very own soulmate, like others did. And I wish I could.
Saya harap yang saya tulis bisa bermanfaat, meskipun tulisan kali ini sedikit terkesan menye hahah. Sampai jumpa di post selanjutnya ! Oke, 3 posts remaining !

NB: Ini opini saya pribadi, maaf jika ada teman-teman yang kurang berkenan. Ambil yang menurut kalian baik. CMIIW

2 comments:

  1. Ada yg bilang jodoh itu saling melengkapi, ada juga yg bilang cerminan diri. Tapi ini masuk juga, yg saling menguatkan :')

    ReplyDelete

Popular Posts