Seleksi Tahap 2
Syukurunya aku masih dikasih kesempatan buat lanjut ke
tahap berikutnya yaitu Seleksi Tahap 2, yang di dalamnya ada 2 jenis tes,
pertama Telkom Dream Challenge dan Collaborative Games. Yang lolos ke tahap ini kalo nda salah ada 700an
orang dari awalnya 11.000 orang yang lolos seleksi . Syukurlah waktu itu masih
diberi kesempatan
1.
Telkom Dream Challenge
Ini adalah tugas pribadi yang diberikan kepada masing-masing peserta yang lolos yaitu membuat sebuah video yang menjawab tentang beberapa tantangan yang diberikan oleh Telkom. Jadi video yang di-submit harus berbahasa inggris dengan waktu maksimal 3 menit yang sudah memuat beberapa pertanyaan yang sudah diajukan. Baiknya memang disiapkan lebih dulu script-nya supaya temen-temen lancar pas njawab di videonya. Aku aja waktu itu mungkin ada lebih 10 kali take video, karena aku pingin dalam satu video hasilnya smooth, meski pun ternyata ada beberapa peserta lain yang videonya di-trim gitu-gitu jadi diambil bagian per bagian. Tapi kalo saranku mendingan take sekali aja, jadi biar tau kesiapan kita ketika ngejawab pertanyaansekaligus biar tau kefasihan kita berbahasa inggris, asumsiku sih.
Waktu itu ada pertanyaan wajib dan
pertanyaan pilihan. Waktu itu pertanyaan wajibnya adalah “Apa yang membuatmu ingin bergabung
dengan Telkom?” di sini kita diminta untuk menjelaskan alasan kuat
kenapa kita ingin masuk sebagai karyawan Telkom. Secara gamblang pasti kita ngejawab kalo Telkom
itu perusahaan BUMN yang udah settle dan punya track record bagus
ya. Tapi ya nda bisa gitu banget juga, baiknya memang dibuat jawaban
yang relevan dan nda dibagus2in amat ya, karena keliatan kalo menurutku sih.
Waktu itu aku ngejawab dengan beberapa poin. Pertama, aku pingin ngembangin leadership
sama soft skills, umum sih, tapi mengingat waktu itu aku (mungkin) termasuk
aktif berorganisasi dan beberapa
kali mendapati posisi sebagai ketua jadi menurutku itu jawaban yang nda
jelek-jelek amat. Kedua, aku jawab ada keinginan pingin membangun Indonesia
lewat CSR Telkom, karena relevan dengan background organisasiku yang
notabene bergerak di bidang sosial dan posisi yang aku apply waktu itu, Social
Community Development.
Pertanyaan kedua, “Apa kelebihan dan prestasi kalian
dibandingkan dengan peserta yang lain?”. Nah untuk pertanyaan kali
ini memang jawabannya nda bisa dibagus-bagusin sih karena ini portfolio yang
udah kita bangun selama menempuh pendidikan, pasti bakal keliatan di CV kalian
kalo kalian mengada ada. Jadi ceritakan apa yang menurut kalian itu pantas
untuk menjadi keunikan dan kelebihan kalian dibandingkan peserta lain yang
tidak peserta lain miliki. Penting ya untuk jadi beda dan unik, karena tadi
yang lolos administrasi aja ada 11.000 orang, bayangin kalo semua “warnanya” sama dan nda ada yang mencolok pasti
akan susah. Mulai list dari sekarang tuh selama ini pernah ngapain aja,
jangan sampe ada hal penting yang terlewatkan yang seharusnya itu bisa jadi
nilai tambah bagi kalian. Jadi siapin dari sekarang apa yang kira-kira menurut temen-temen kalian
itu unik dan beda dengan yang lain, bold yourself among others.
Asumsiku, kompetensi di sini nda
harus yang sifatnya skill khusus gitu ya, waktu itu aku juga nyebutin soft
skill, karena menurutku bakal sama dengan yang lain ketika aku nyebutin
katakanlah menguasai desain grafis, menguasai software bla bla bla.
Memang itu jadi nilai tambah bagi kalian, tapi apakah dengan itu sudah
terbilang cukup unik dan cukup menjanjikan dibandingkan dengan yang lain? Karena kupikir orang lain juga
pasti banyak yang bisa juga. Aku waktu itu juga maparin alasan kenapa
aku nyebutin soft skill itu dengan bukti kegiatan atau pencapaian yang udah aku
alamin, menurutku bagus sih ketika kita bisa nyebutin bukti yang konkrit. Cari sisi terunik dan terkeren dari
diri kalian.
2. Collaborative Games
Nah, sesuai namanya. Pada
kesempatan kali ini, kita disuruh berkolaborasi dengan peserta yang lain. Nda
kepikiran sama sekali aku bakal ada jenis tes kaya gini, yang awalnya lawan
jadi kawan hahaha. Jadi waktu itu kita bakal dikasih waktu buat milih partner
sekelompok yang sudah disesuaikan dan dikelompokkan dengan lokasi tes yang dipilih peserta, jadi opsi peserta yang bisa kita
jadikan partner kelompok adalah mereka-mereka yang memilih lokasi tes yang sama
sewaktu ngedaftar dulu, waktu itu aku milih Jogja. Jadi peserta tes yang
available untuk dipilih hanya mereka yang memilih lokasi tes di Jogja.
Karena selain di Jogja ada lokasi tes yang lain, kaya Jakarta, Medan, dll.
Singkat cerita waktu itu dapet notifikasi email dari Telkom kalo udah mulai bisa milih partner, aku yang waktu itu telat ngebuka inbox kaget banget karena dadakan. Jadi di situ ter-state bahwa yang paling cepat bikin kelompok bakal ada nilai tambah, matih lah pikirku waktu itu. Email masuk pagi, aku baru buka siangnya. Jumlah anggota tim yang diminta setiap timnya ada 3-4 orang, tergantung dengan kesepakatan masing-masing anggota, jika udah dirasa cukup bertiga dan semuanya sepakat bertiga ya bisa di-submit. Pemilihan partner di sini disediakan platform-nya sama Telkom di website rekrutmen yang udah aku sebutin tadi. Keren Telkom nih, semuanya diakomodasi sendiri.
Pas aku buka platform
pemilihan pesertanya, bener dong tinggal beberapa aja peserta yang belum dapet
kelompok, udah banyak banget yang ngebentuk tim. Tinggal sisa beberapa aja ni,
waktu itu aku sampe riset buka profile sosmed, LinkedIn dll peserta yang
mau aku ajak jadi partner satu tim supaya tau minimal background mereka.
Karena makin lama pesertanya makin abis, aku juga nda lama-lama buat bikin tim
itu, langsung kuhubungin satu-satu pesertanya kutawarin. Jadi di website
rekrutmen itu juga disediakan fitur chat kepada peserta yang lain. Waktu
itu aku dapet beberapa tawaran juga dari peserta yang lain buat join sama tim
mereka, tapi karena aku telat buka, akhirnya mereka udah bikin tim duluan.
Jadi rules-nya adalah ketika kita sudah nentuin buatjadi ketua tim dengan membentuk tim baru, maka kita nda bisa menerima tawaran tim lain dan diharuskan buat nyari anggota tim yang sudah kita buat tadi. Rules 2, ketika kita nawarin peserta lain dan peserta tersebut belum memberikan jawaban akan menerima atau menolak tawaran kita, kita nda bisa ngasih tawaran ke peserta lain sebelum orang yang kita tawarin tersebut ngasih konfirmasi jadi bakal susah banget ketika orang yang kita tawarin uncontactable. Ada sedikit cerita, jadi aku waktu itu nawarin beberapa peserta dan kuhubungin di semua sosmednya tetep nda direspon, sampe akun bisnis jual beli onlinenya kukontak tetep nda respon. Beberapa waktu setelahnya doi baru bales, ternyata doi opname, kasihannya pikirku. Ada juga yang mengundurkan diri jadi dia nda pikirin lagi udah bodo amat, ada yang justru belum buka emailnya, buset, kukira aku udah yang paling telat, ternyata masih ada yang lebih telat. Jadi pintar-pintarnya kita nyari cara supaya peserta yang kita hubungin itu bisa ngasih kepastian secepatnya.
Setelah proses pencarian yang memakan waktu cukup lama syukurlah aku waktu itu akhirnya bisa membentuk tim, yaitu dengan Mas Fajar dari Universitas Brawijaya dan Mbak Tari dari STIE YKPN Yogyakarta, keduanya kolaboratif, kooperatif, dan humble banget. Keren. (Gimana kabarnya mas mbak? Semoga sukses selalu ya, aamiin hehe.
Oke, jadi tim Collaborative Games ini punya tugas buat bikin
presentasi tentang study case yang telah diberikan Telkom. Presentasi harus berbentuk video
dengan durasi maksimal 6 menit. Ada 3 case yang bisa dipilih waktu itu, bebas
memilih case yang mana tergantung kesepakatan tim. Waktu itu kami
memilih tema tentang usul apa yang bisa diberikan kepada Telkom berkaitan dengan
peningkatan layanan Telkom. Di
situ kami memasukkan beberapa usulan kami terkait program yang menurut kami
bisa meningkatkan layanan Telkom. Oiya, selama proses brainstorming, kami
menghabiskan waktu sekitar 3-5 hari ya mulai dari rapat hingga presentasi selesai,
cukup lama juga. Kami mulai pasti dari pagi dan selesai hingga sore. Temen-temen
juga diminta untuk mendokumentasikan proses penyusunan ide mulai dari awal hingga
selesai, karena ada nilai proses kolaborasi dan isi pemikiran. Jadi siapkan
fisik dan pikiran kalian karena ini sangat menguras tenaga dan pikiran, ada deadline-nya
oi.
Oke bersambung ya, lanjut ke Part 3.
No comments:
Post a Comment