Tulisan kali ini buat kalian yang sedang bersekolah, khususnya buat yang SMA atau Perguruan Tinggi. Penting menurutku, karena waktu zamanku (waktu aku SMA dan Perguruan Tinggi maksudnya) itu kalo aku bilang cukup banyak teman-teman yang bingung, tidak punya arah, atau belum bisa menentukan pilihan jurusan. Akhirnya yang terjadi tidak sesuai dengan harapan karena bisa dibilang "sembarangan". Aku tidak ingin banyak generasi setelah ku yang masih bingung pada fase itu. Semoga tulisan ini dapat membantu
"Aku masuk
IPS aja lah, biar keren."
"Aku masuk IPS aja lah, lebih nyantai."
Jadi,
stereotipe Jurusan IPS waktu itu kalo aku lihat terbilang cukup negatif
dibandingkan Jurusan IPA. Teman-teman yang secara nilai tidak masuk di Jurusan
IPA secara otomatis dimasukkan ke jurusan IPS. Seolah-olah jurusan IPS ini
berisi murid yang nilainya kurang baik karena tidak lolos di Jurusan IPA.
Menurutku persepsi ini muncul karena sistem pendidikan kita yang mengatasi hal
tersebut dengan cara yang kurang tepat. Padahal tidak ada yang lebih baik
ataupun lebih buruk, semua sama baiknya.
Persoalan tersebut seharusnya ditanyakan kepada murid yang bersangkutan agar ke depan proses pembelajaran bisa sesuai dan lancar. Banyak juga yang milih jurusan IPS karena memang dia ingin fokus pada mata pelajaran tertentu dan nanti ketika Perguruan Tinggi dia bisa sejalan dengan apa yang dia kerjakan. Yang mana ini bagus. Makanya sistem pendidikan sekarang punya tagline #MerdekaBelajar.
Begitu pun yang mau masuk jurusan IPA
"Masuk IPA
kayanya bagus, nanti kalo masuk PT jadi bisa lintas jurusan mau IPA atau
IPS."
"Masuk IPA
aja lah aku biar temen-temennya pinter dapet contekan."
"Masuk IPA aja lah, banyak yang masuk IPA soalnya."
Hal yang sama
kembali terulang ketika Perguruan Tinggi. Pertama, ketika masuk perguruan
tinggi negeri atau swasta. Mungkin semuanya juga tahu kalo stereotipe perguruan
tinggi swasta juga terbangun dengan persepsi yang sama dengan Jurusan IPS. Yang
tidak masuk Perguruan Tinggi Negeri ya masuknya Perguruan Tinggi Swasta. Sama,
tidak ada yang lebih baik ataupun lebih buruk, semua sama baiknya.
Kedua, ketika memilih jurusan. Sama ketika memilih jurusan saat SMA. Banyak temanku yang waktu di Perguruan Tinggi aku dengar
"Aku pilih jurusan ini ajalah, yang penting kuliah bisa bebas."
"Aku masuk
jurusan kuliah ini aja. Karena orang tua yang minta."
"Aku masuk
UGM ajalah biar keren. Jurusan belakangan."
Semua pilihan
itu pasti mempunyai dampak ke depannya, baik itu saat memilih jurusan SMA atau
Perguruan Tinggi. Banyak juga yang berakhir dengan baik. Tapi banyak juga yang
berkahir kurang baik karena belum terlalu memikirkan hal tersebut dengan matang
dan tidak sesuai dengan harapan. Akhirnya ada yang putus di tengah jalan, nilai
jelek, kurang niat, atau kesulitan saat mencari pekerjaan ketika sudah lulus,
dan sebagainya.
Mungkin aku mencoba memberikan gambaran ke kalian dari pengalamanku yang sekarang sudah melewati fase itu. Oke mungkin beberapa gambaran ya.
Dari sisi internal
1. Minat
Teman-teman
mempunyai minat dimana, ya itu yang dipilih. Daripada teman-teman memilih yang
tidak sesuai dan akhirnya jadi malas. Sayang, kesempatan tidak datang dua kali
dan sumber daya akhirnya banyak terbuang. Waktu, tenaga, uang. Misalnya, dari
kecil sudah senang dengan bercocok tanam, mengenali tanaman, dan mencoba
mengenal pertanian. Bisa jadi ketika Perguruan Tinggi akan lebih kerasan dengan
jurusan pertanian.
2. Keunggulan
Jika bingung
minatnya kemana, bisa kok teman-teman tarik ke belakang dengan melihat nilai
rapor dari TK-SD-SMP. Mata pelajaran mana yang teman-teman itu unggul selama
ini. Mungkin itu bisa jadi opsi dan membantu ketika menentukan pilihan jurusan
agar sesuai dengan kebutuhan teman-teman. Contoh, dari TK-SD-SMP memiliki tren
nilai mata pelajaran Biologi, Fisika, Kimia yang baik maka bisa jadi memiliki
keunggulan di Jurusan IPA.
3. Sumber Daya
Sumber daya
bisa banyak macamnya ya. Biaya, jarak, akses, fasilitas. Ketika kita mempunyai
sumber daya yang sesuai dengan jurusan yang dipilih maka silakan saja.
Misalnya, jurusan yang sama di Perguruan Tinggi yang berbeda pasti memiliki
biaya pendidikan yang berbeda pula. Contoh, biaya Jurusan Pertanian di UGM
dengan Jurusan Pertanian di UMY pasti berbeda. Biasanya Perguruan Tinggi Swasta
lebih tinggi biaya pendidikannya. Pertimbangkan hal itu juga.
Dari sisi
eksternal
1. Prospek
Banyak juga
yang sudah melihat ke depan, dengan harapan ketika masuk jurusan tersebut nanti
ke depan mempunyai prospek pekerjaan yang menjanjikan misalnya. Sekarang
semuanya bisa dicari kok, tinggal riset-riset tipis aja sesuai kebutuhan dan
keinginan. Jika sudah tertarik di awal untuk mengincar pekerjaan tertentu, maka
tekuni seawal mungkin. Misalnya, setiap perusahaan pasti memiliki kebutuhan
karyawan dengan keterampilan tertentu. Contoh, tertarik bekerja di perusahaan
pupuk bisa ambil jurusan pertanian atau teknik kimia.
2. Kesempatan
Selain prospek,
pertimbangkan juga kesempatan saat memilih sebuah jurusan. Misal di Perguruan
Tinggi kita bisa lihat nilai ambang batas untuk bisa masuk jurusan tersebut.
Jurusan yang sama di Perguruan Tinggi yang berbeda bisa jadi nilai ambang
batasnya pun berbeda. Contoh Jurusan Pertanian di UGM dengan Jurusan Pertanian
di UMY pasti berbeda.. Carilah yang sesuai dengan kesempatan.
3. Profil Sekolah dan Jurusan
Selain itu,
penting juga untuk memilih jurusan yang sudah bonafide. Sekolah memiliki
akreditasi yang baik, begitu pun jurusannya, akan lebih baik lagi juga sudah
memiliki riset yang dalam terkait kurikulum yang ada di dalamnya apakah sesuai
dengan kebutuhan. Contoh, profil Jurusan Pertanian di UGM dengan Jurusan
Pertanian di UMY pasti berbeda.
Menurutku itu ya hal-hal penting yang perlu dipertimbangkan ketika memilih jurusan. Sebetulnya secara umum dalam menentukan pilihan apapun kita tetap harus analisis dan observasi, tidak boleh asal.
Intinya semua
harus direncanakan dengan matang. Jurusan apapun sama baiknya, semua punya
kekurangan dan kelebihan. Jangan sembarangan agar hasilnya pun tidak
sembarangan. Semoga membantu. Jika ada yang mempunyai permintaan ingin berbagi
apa bisa kontak aku ya, semoga bisa aku akomodasi hehe.
No comments:
Post a Comment