Mau cerita lagi tentang pengalaman rekrutmen yang menurutku cukup memorable waktu itu dari PT Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI). Kenapa? karena ada beberapa test yang cukup berbeda dengan tes rekrutmen yang lain dan saat tes, baik komunikasi maupun tesnya, secara penuh menggunakan bahasa inggris.
Waktu itu aku lamarnya waktu ada job fair, tepatnya di Job Fair UGM (terima kasih UGM, sudah memberikan wadah untuk mendapatkan pengalaman berharga). Jadi prosesnya berjalan cukup cepat menurutku, dari awal hingga akhir praktis cuma 2 minggu aja. Karena di Interview User nda lolos aku nda tau habis itu ada tes apalagi. Aku lagi nyari-nyari dokumen ketika rekrutmen dulu pas di CCAI untungnya masih ada beberapa di email dan di hard disk. Oke kita mulai ya.
1.
Psikotest
Iya, jadi seperti tes
rekrutmen pekerjaan kebanyakan, di awal biasanya ada psikotest. Jenis soalnya
sama dengan psikotes biasanya waktu itu tes koran (Kraepelin / Pauli) pasti ada
di tes rekrutmen manapun kayanya. Selalu siapkan ini dengan baik, sering-sering
latihan kuncinya karena kaitannya sama ketahanan. Lainnya sama, ada tes
kemampuan verbal, tes deret angka, dan tes penalaran lainnya.
2.
Focus Group
Discussion (FGD)
Syukurlah FGD kuncinya ada
di keaktifan, tidak terlalu dominan tapi tidak terlalu diam juga, karena ini
adalah diskusi. Dari moderator melempar isu lalu didiskusikan bersama. Assessor
akan menilai bagaimana cara kita bersikap dalam sebuah forum dan seberapa
bernilainya argumen kita dibandingkan kita dengan anggota yang lain. Karena
waktu itu aku melamar pada bagian marketing, otomatis isunya adalah terkait isu
pemasaran. Kalau tidak salah waktu itu kita dilempar masalah bagaimana cara
kita meningkatkan penjualan, maka setiap anggota pasti akan memunculkan idenya
masing-masing.
Dalam FGD tidak ada yang
salah maupun benar, karena diskusi. Tinggal seberapa rasional argumen yang kita
sampaikan. Kerennya adalah semuanya dibawakan dalam bahasa inggris, jadi makin
tahu ya pentingnya berbahasa inggris, apalagi zaman sekarang sepertinya jadi
kewajiban. Kearifan lokal penting, berpikiran global juga penting. Sama
baiknya.
3. Business Case
Ketika FGD tadi kita
terlibat secara aktif dalam sebuah forum. Untuk business case kali ini kita
mengerjakan case masing-masing yang diberikan pada sebuah lembaran dan
mengerjakannya secara tertulis yang sudah selesai bisa langsung dikumpulin.
Namanya business case, soal yang dikasih juga berkaitan sama proses bisnisnya
CCAI. Lagi-lagi tesnya masih sama menggunakan bahasa inggris.
Business case ini kita diminta untuk menyelesaikan persoalan dengan rasional dan runtut. Jika ada bantuan data yang muncul pada soal itu, sebisa mungkin dimunculkan sebagai dasar pengambilan keputusan. Udah macam kaya kita ngelarin urusan pekerjaan sih.
4. Aptitude Test
Setelah psikotes selesai
aku masih dipanggil tes berikutnya. Nah ini yang bikin beda. di test kali ini
kita mengerjakan tes tapi dalam bentuk game. jadi aku dikasih user dan password
untuk ngerjain lewat game. Awalnya kita kaya diminta semacam tes jaringan dulu
main di aplikasi/games yang lain, namanya Firefly. Tapi ketika Hari-H tes nya
kita dikasih link install aplikasi baru namanya Sky Rise City. Bentuknya game,
tapi isinya tes, gamifikasi namanya. Masih sama, tes nya dalam bahasa inggris.
Keren.
Soalnya sih mirip-mirip sama psikotes ya menurutku. Cuma jadi lebih nyaman dan tenang aja karena bentukannya game. Di awal nanti kita diberikan instruksi dan peraturan, nanti setiap soal akan punya peraturannya masing-masing. Cukup variatif soalnya. Mungkin di sini kita dilihat bagaimana cara kita bisa adaptif ketika menghadapi masalah gitu kali ya. Seberapa cepat dan akurat jadi kuncinya, kaya kuis sih. Ini ada beberapa gambar nya 2019 lalu, untung masih nyimpen screenshot nya haha.
5. Interview User
Masih diberi kesempatan
dari ke-4 tes yang telah dilalui akhirnya lanjut di tes interview. Karena Job
Fair nya udah bubar, akhirnya interview nya pun diselenggarakan secara daring.
Jadi aku dapet email kalo lolos ke Interview User dan dikasih jadwal untuk
interview user via Whatsapp Video Call. Cukup jengkel waktu itu karena molor
dua jam dari jadwal seharusnya. Udah dandan pake kemeja kan, pasti gerah, nda
taunya molor haha.
Pertanyaannya seputar
biografi, pengalaman, prestasi, nanyain CV lah intinya. Lagi-lagi tes nya
dilaksanakan dalam bahasa inggris. Aku nda ingat persis apa lagi pertanyaannya
tapi waktu itu tapi yang jelas juga nanyain seputar pekerjaan yang akan dihadapi
nanti job scope, budaya kerja, dan kesediaan penempatan.
Selang lama ada
email lagi dari HRD CCAI bilang kalo aku nda lolos. Tapi waktu itu aku
ditawarin formasi lain, namanya Implementor. Katanya nanti bakal jadi formasi
yang akan membantu menginternalisasi sistem kerja baru di CCAI. Detilnya bisa
dibaca di gambar di bawah ya. Tapi karena waktu itu udah diterima beasiswa di
M.BA UGM akhirnya nda kuambil, daripada nyoba-nyoba aja tapi nanti malah keluar kan kasihan.
Aku kurang tau setelah itu ada tes apa. Biasanya sih habis interview user itu udah medical check up (MCU) lalu offering (tanda tangan kontrak). Aku kurang tahu kenapa waktu itu nda lolos, tapi yang jelas udah dikasih kesempatan sejauh itu bersyukur sih karena bisa dapet pengalaman yang keren. Akhirnya bisa buat bekal di tes-tes selanjutnya dan lebih pede kalo ada tes dengan jenis yang sama atau bahkan di bawah itu
Ya itu tadi
cerita satu lagi tentang rekrutmen ya, semoga membantu dan bermanfaat ngasih
gambaran ke kalian. Pingin bisa berbagi lagi tentang pengalaman rekrutmen
sebelum lupa kalo kelamaan wkwk. Oke kalo gitu, sampai jumpa di tulisan
selanjutnya ya. Terima kasih.
No comments:
Post a Comment