Monday, 21 October 2024

#BerharapLucu, Bagian 5 (Mendadak Panggilan Alam)



Mungkin banyak dari kalian sewaktu sekolah mengalami kejadian-kejadian yang tidak menyenangkan. Lebih tepatnya karena diri sendiri, salah satunya adalah pup di celana. Nda tau kenapa, waktu kecil kaya syaraf otak dengan pantat seperti masih belum terhubung dengan baik. Kita masih pingin nahan pup tapi kenapa yang bawah tiba-tiba nda bisa nahan. Ya itulah masa kecil. 

Pengalaman pup di celana terdengar sering pas SD, bukan aku ya tapi temanku. Ada beberapa kejadian memang yang aku liat sendiri, untungnya nda ngalamin. Yang paling aku inget kejadian pup di celana adalah waktu ujian pelajaran Bahasa Jawa. Waktu itu tahun 2005 kalo nda salah, aku masih kelas 3 SD. Seperti biasa murid-murid duduk di tempat masing-masing. Lalu guru pun datang, Bu Kitit namanya, sambil mempersiapkan soal ujian yang nanti dikerjain. 

Sebagai informasi, dulu waktu SD format ujiannya menggunakan kertas buram yang di dalamnya ada soal dan nanti yang sudah selesai bisa langsung dikumpulin ke gurunya, lalu bisa keluar duluan dan pulang. Jadi terasa sekali suasana tegang dan ujiannya, takut kalo yang belum selesai nda pulang-pulang padahal temennya yang lain pada pulang. Kebetulan waktu itu jam terakhir pelajaran.

Saturday, 31 August 2024

#SeparuhRenungan, Bagian 4 (Titipan)


Beberapa waktu lalu di Youtube, waktu itu tidak sengaja menonton wawancara Najwa Shihab dengan Tulus. Di video itu Najwa Shihab kagum dengan lirik lagu yang dibuat oleh Tulus yang selalu dapat dirangkai dengan baik  dan mampu menyentuh emosi pendengarnya. Lalu dengan rendah hatinya Tulus kemudian menjawab


“... Saya sebagai orang yang dititipi kemampuan (oleh Tuhan) untuk menulis lirik lagu merasa senang (ketika berdampak baik) karena merasa ada nilainya dengan apa yang saya perjuangkan….”


Setelah dengar pernyataan itu aku langsung kepikiran nulis tulisan ini

Tulus diberikan “titipan” berupa kemampuan menulis lirik lagu. Paling tidak kita tahu dan ikut mendengarkan lagu yang dibuat oleh Tulus mungkin mampu membuat sebagian dari kita menjadi bahagia, haru, tenang, dan mungkin emosi baik lainnya. Artinya kita tahu bahwa titipan Tuhan yang diberikan kepada Tulus berupa kemampuan menulis lirik lagu tersebut dimanfaatkan dengan baik dan memberikan dampak baik juga ke pendengarnya.

Tapi memang benar, semua yang kita dapatkan di dunia ini memang  “titipan”. Kadang ada orang yang merasa sesumbar atas pencapaian yang didapatkannya merasa bahwa ini semua karena dirinya. Padahal antara dirinya dengan pencapaiannya ada perantara Tuhan, kalau Tuhan tidak menitipkan kemampuan itu kepadanya, mungkin semua pencapaiannya tidak akan pernah ada. 

Saturday, 10 August 2024

#BerbagiSaja, Donor Darah Plasma Konvalesen



Lanjut di tulisan kali ini ya

Setelah kemarin aku berbagi tentang pengalaman donor darah, lebih lanjut kali ini spesifik tentang donor darah plasma konvalesen

Agak segmented tapi ndapapa, mau cerita aja semoga berguna buat kalian

Iya, jadi kemarin waktu Pandemi COVID-19 aku sempat kena juga. Kurang lebih 2 minggu waktu itu isolasi sampai akhirnya dinyatakan negatif dan bisa keluar.

Singkat cerita waktu itu memang karena COVID-19 ini penyakitnya baru akhirnya banyak cara dari tenaga medis waktu itu menyarankan beberapa hal salah satunya ada dengan cara donor darah plasma konvalesen bagi penyintas COVID-19 dengan syarat tertentu. Karena aku juga penasaran seperti apa, cari-cari info lah. Kebetulan waktu itu aku memenuhi syarat untuk  bisa menjadi donor darah plasma konvalesen, karena nda semua orang bisa donor waktu itu. Ada batas antibodi minimum yang harus dipenuhi supaya bisa donor, Waktu itu alhamdulillah aku ada di atas ambang batas. Akhirnya, nyobalah.

Waktu itu aku lagi di Surabaya, kebetulan fasilitas transfusi darahnya baik sehingga bisa mengakomodasi jenis donor darah salah satunya plasma konvalesen, karena tidak semua Unit Donor Darah (UDD) mempunyai fasilitas yang memadai. Menurutku karena tidak semua UDD punya fasilitas yang memadai, dan kebetulan di Kota Surabaya tempat aku tinggal memadai. Kebetulan aku juga memenuhi persyaratan untuk pendonor, mungkin ini juga pertanda kalo aku diberikan kesempatan untuk menolong orang lebih banyak

Oke, mungkin pertanyaan yang muncul adalah apa perbedaannya dengan donor darah biasanya?  Aku akan cerita dari pengalamanku dan yang aku tau ya

Monday, 17 June 2024

#BerbagiSaja, Donor Darah



Halo semua, kita ketemu lagi

Kali ini aku mau berbagi tentang pengalaman donor darah.

Mungkin teman-teman disini sudah ada yang pernah donor darah, atau rutin bahkan atau justru belum pernah karena tidak tahu atau takut. Di tulisan ini aku mencoba untuk meyakinkan kalian agar mau dan berani donor darah. Semoga bisa bermanfaat dan menggerakkan.

Sesuai namanya, donor darah adalah mendonorkan sebagian darah kita untuk disimpan dan diberikan kepada orang lain ketika ada yang membutuhkan. Biasanya 1 kantong darah itu sekitar 250-450 ml tergantung ukuran kantongnya. Orang yang mendonor darah namanya Pendonor, orang yang menerima darah kita namanya Resipien. Donor darah penting untuk kita lakukan baik dari sisi kesehatan, sosial, maupun agama dalam hal ini. 

Kebutuhan darah di Indonesia adalah 2% dari total jumlah penduduknya, artinya kita butuh 5,5 juta kantong darah setiap tahunnya (asumsi jumlah penduduk Indonesia sekarang 275,5 juta jiwa). Kalo kita asumsikan setiap orang mampu mendonor darahnya 5 kali dalam setahun (frekuensi donor darah laki-laki 2 bulan sekali, perempuan 3 bulan sekali), artinya butuh sekitar 1,1 juta orang setiap tahun yang melakukan donor secara rutin. Cuma masalahnya belum tentu orang tahu, belum tentu orang mau, belum tentu orang sempat. Jadi ayo kita tingkatkan kesadaran harus kita mulai dari sekarang setelah baca tulisan ini.

Saturday, 11 May 2024

#BerbagiSaja, Tips TOEFL (atau sejenisnya)



Kali ini aku akan bahas tentang tips TOEFL.

Beberapa kali mungkin di #BerbagiSaja sebelumnya aku sering nyebut TOEFL.

Aku kurang tau masih relevan atau tidak TOEFL sekarang sebagai salah satu persyaratan administrasi untuk seleksi pekerjaan, beasiswa, atau lainnya ya tapi semoga ini membantu.

Iya, jadi di zamanku dulu memang TOEFL ini hampir pasti dipakai sebagai salah satu persyaratan administrasi untuk seleksi pekerjaan ya, apalagi beasiswa. Mengingat mungkin dalam operasionalnya akan menggunakan bahasa inggris dalam komunikasi di dalamnya. Sebetulnya cukup banyak jenis tes Bahasa Inggris yang ada ya, tapi yang paling umum digunakan sebagai salah satu syarat kayanya TOEFL ini. Kalo setauku ada TOEIC, IELTS, TOEFL pun ada IBT, PBT, ITP nanti aku mau jelasin dikit. Memang tergantung kebutuhannya, dan masing-masing punya standarnya atau disetarakan. Oke kita mulai ya.

 

1.      Pastikan Jenis Tes

Seperti yang aku bilang di atas, tes bahasa inggris jenisnya banyak, nda cuma TOEFL. Ada TOEIC, IELTS. Kalo aku kemarin masing-masing kampus punya standar sendiri. UGM punya ACEPT, PLTI punya TOEP. Kebetulan aku pernah coba kerjain TOEP, TOEIC, dan TOEFL. Menurutku, yang paling sulit di antara itu memang TOEFL.

 

Sebelum ambil tes TOEFL tanpa ada dasarnya mending riset dulu. Jangan-jangan yang dibutuhkan jenis tes lain, karena belum tentu akan diterima di instansi tempat kita nantinya mau daftarkan.

Sunday, 7 April 2024

#BerbagiSaja, Pengalaman Beasiswa Scholarship for Future Business Leader 2019 Master of Business Administration Universitas Gadjah Mada





Salam.

Sehat selalu semuanya ya. Semoga hari demi hari kita bisa menjadi orang yang lebih baik lagi.

 

Oke kali ini aku mau cerita tentang pengalaman beasiswa yang pernah aku ikutin dan alhamdulillah diterima pada waktu itu, tapi dengan berat hati harus mengundurkan diri. Beberapa kali aku sebut memang di tulisanku ya. Jadi kali ini aku mau cerita lebih detail.

Terus terang untuk pengalaman beasiswa ini cukup seleksional dengan sistematis menurutku di MM UGM ini. Jadi waktu itu memang sedang berikhtiar di dua pilihan, mau meneruskan S2 dengan beasiswa atau bekerja.. Karena waktu itu aku memasang target pribadi untuk memberikan tenggat waktu jika dalam waktu 1 tahun belum dapat pekerjaan, akhirnya secara paralel aku mencoba beasiswa. Waktu itu memang aku sudah menarget dari awal ingin masuk di MM UGM. 

Satu, karena memang sudah mempunyai akreditasi nasional dan internasional. Dua, karena sudah kenal Jogja seisinya. Tiga, karena dari dulu pingin banget kuliah di UGM, maklum waktu SNMPTN nda diterima hehe. Sekilas mengenai MM UGM mungkin aku bisa lampirkan beberapa screenshot dari web nya langsung ya. Jadi ada program Pra-MBA untuk mereka yang dulunya bukan berasal dari jurusan manajemen dan membutuhkan orientasi (CMIIW). Selanjutnya di MM UGM ada program penjurusan atau konsentrasi, waktu itu aku ngambil Entrepreneurship karena basic nya karena aku sudah di Agribisnis ya. Bayanganku mau buat usaha aja setelah lulus waktu itu. Selain itu di dalam MM UGM juga ada sertifikasi yang bisa diambil untuk menambah profesionalisme.

Friday, 29 March 2024

#BerbagiSaja, Pengalaman Rekrutmen Graduate Trainee Program (GTP) PT Coca Cola Amatil Indonesia

Mau cerita lagi tentang pengalaman rekrutmen yang menurutku cukup memorable waktu itu dari PT Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI). Kenapa? karena ada beberapa test yang cukup berbeda dengan tes rekrutmen yang lain dan saat tes, baik komunikasi maupun tesnya, secara penuh menggunakan bahasa inggris.

Waktu itu aku lamarnya waktu ada job fair, tepatnya di Job Fair UGM (terima kasih UGM, sudah memberikan wadah  untuk mendapatkan pengalaman berharga). Jadi prosesnya berjalan cukup cepat menurutku, dari awal hingga akhir praktis cuma 2 minggu aja. Karena di Interview User nda lolos aku nda tau habis itu ada tes apalagi. Aku lagi nyari-nyari dokumen ketika rekrutmen dulu pas di CCAI untungnya masih ada beberapa di email dan di hard disk. Oke kita mulai ya.


Sunday, 17 March 2024

#BerbagiSaja, Pendidikan: Memilih Jurusan


Halo semua

Tulisan kali ini buat kalian yang sedang bersekolah, khususnya buat yang SMA atau Perguruan Tinggi. Penting menurutku, karena waktu zamanku (waktu aku SMA dan Perguruan Tinggi maksudnya) itu kalo aku bilang cukup banyak teman-teman yang bingung, tidak punya arah, atau belum bisa menentukan pilihan jurusan. Akhirnya yang terjadi tidak sesuai dengan harapan karena bisa dibilang "sembarangan". Aku tidak ingin banyak generasi setelah ku yang masih bingung pada fase itu. Semoga tulisan ini dapat membantu

 Sebagai contoh saat memilih jurusan IPA atau IPS sewaktu SMA dan memilih jurusan program studi ketika Perguruan Tinggi. Banyak dari temanku yang kudengar ketika memilih Jurusan IPA atau IPS waktu SMA aku dengar

 "Aku masuk IPS aja lah, temenku banyak disana."

"Aku masuk IPS aja lah, biar keren."

"Aku masuk IPS aja lah, lebih nyantai."

Jadi, stereotipe Jurusan IPS waktu itu kalo aku lihat terbilang cukup negatif dibandingkan Jurusan IPA. Teman-teman yang secara nilai tidak masuk di Jurusan IPA secara otomatis dimasukkan ke jurusan IPS. Seolah-olah jurusan IPS ini berisi murid yang nilainya kurang baik karena tidak lolos di Jurusan IPA. Menurutku persepsi ini muncul karena sistem pendidikan kita yang mengatasi hal tersebut dengan cara yang kurang tepat.  Padahal tidak ada yang lebih baik ataupun lebih buruk, semua sama baiknya.

Persoalan tersebut seharusnya ditanyakan kepada murid yang bersangkutan agar ke depan proses pembelajaran bisa sesuai dan lancar. Banyak juga yang milih jurusan IPS karena memang dia ingin fokus pada mata pelajaran tertentu dan nanti ketika Perguruan Tinggi dia bisa sejalan dengan apa yang dia kerjakan. Yang mana ini bagus. Makanya sistem pendidikan sekarang punya tagline  #MerdekaBelajar. 

Sunday, 21 January 2024

#BerharapLucu, Bagian 4 (Tukang Cukur Dwifungsi)


Semenjak di Makassar, aku cukup susah mencari tempat cukur yang tepat. Jika di Ponorogo, dekat rumah ada tukang cukur langgananku sejak SMA, praktis sudah 10 tahun aku cukur kesitu kalo lagi di Ponorogo. Lebih tepatnya, aku cari tempat cukur yang terjangkau, terjangkau dari sisi jarak dan terjangkau dari sisi tarif. Hasil belakangan, soalnya gaya rambutku dari dulu begitu-begitu aja. Ga susah, jadi semua tukung cukur seharusnya bisa. Kecuali kalo mereka waktu cukur pake kaki, mungkin hasilnya akan beda.

Pernah waktu SMA dulu aku sampai ditegur temanku karena gaya rambutku yang ga pernah berubah dari SD. Kebetulan dia teman dari SD, SMP, SMA. Nuril namanya. Nuril ini keren, dulu waktu SD sampe SMP pulang berangkat sekolah selalu naik sepeda, kami selalu bareng mau berangkat atau pulang. Udah macam pacar sendiri, tapi cowok. Gimana ya, sulit menjelaskannya. Yang jelas kami berdua normal.

Oke, kenapa ini jadi bahas Nuril. Jadi waktu itu aku sama Nuril lagi di kantin sekolah makan siang di tempat favorit kami, Pecel Bu So. Tentunya ada teman-teman kami yang lain duduk di kiri-kanan, supaya kami tidak dikira ada hubungan khusus. Ga tau kenapa tiba-tiba masuk ke topik rambut. Mungkin mereka notice karena aku kemarin bilang habis cukur.

Popular Posts