Friday, 29 March 2019

#SedikitRenungan, Bagian 10 (Mengukur Ke-Tuhanan)

https://i.imgur.com/sduLRvf.jpg

Bagian kali ini sepertinya masih sedikit berhubungan dengan Bagian 2. Pelajaran kali ini saya dapatkan dari dosen saya sewaktu bermain ke rumahnya. Beliau banyak cerita tentang kehidupan yang setelah didengarkan ada betulnya juga. Memang pengalaman orang yang lebih tua tidak bisa diremehkan. Mungkin dari segi judul, bagian ini terlihat membahas sesuatu yang terkesan mendalam, ngga saya hanya mencoba untuk meneruskan pesan dosen saya kepada teman-teman yang menurut saya patut untuk disebarluaskan.

Jadi kata beliau, orang menganggap ukuran yang disebut oleh Tuhan itu sebagai sesuatu yang bisa diukur juga oleh manusia. Sebagai contoh, Tuhan itu Maha Segalanya termasuk Maha Dekat, ibaratnya pengertian dekatnya ukuran Tuhan dengan dekatnya ukuran manusia bisa jadi berbeda, mungkin saja justru Tuhan lebih dekat dari kita melebihi kita dengan diri kita sendiri. Terkadang kita tidak berpikir ke sana dan menganggap anggapan yang kita anggap itu adalah yang paling benar padahal mungkin secara teologi hal tersebut tidak bisa dinalar oleh pikiran manusia.

Saturday, 23 March 2019

#SedikitRenungan, Bagian 9 (Relativitas)

https://atgbcentral.com/data/out/161/5389120-calm.jpg

Ini bukan soal Einstein atau apa, cuma judulnya dibuat agak lain supaya teman-teman kena click bait hehe. Relativitas yang dimaksud adalah relativitas dari setiap orang.

Mungkin banyak sekali dari kita yang sering ragu-ragu saat melakukan sesuatu, bisa karena kurang percaya diri terhadap diri sendiri sehingga merasa selalu ada yang kurang dalam perencanaan atau mencari-cari kekurangan alih-alih agar keinginan tersebut urung dilakukan, meskipun sebenarnya hanya ketakutan diri sendiri yang belum tentu terbukti. Atau bisa juga karena kita takut pandangan orang lain melihat apa yang kita lakukan kurang apik sehingga kita menjadi tidak percaya diri tentang hal yang akan kita lakukan dikarenakan kita terlalu mengkhawatirkan pandangan orang lain terhadap apa yang akan kita buat. Nha, kali ini saya coba bahas tentang pandangan orang lain tersebut.

Sunday, 17 March 2019

#SedikitRenungan, Bagian 8 (Tren dan Solusi)

http://hd.wallpaperswide.com/thumbs/night_landscape-t2.jpg

Sama seperti sebelumnya, pelajaran kali ini saya dapatkan dari orang lain setelah saya mengutip pesan yang disampaikan oleh orang lain.

Sebenarnya pelajaran ini saya dapat beberapa kali ketika mengikuti seminar yang diadakan oleh startup dan memang secara konteks, maksudnya sama. Mereka mengatakan bahwa sebuah startup idealnya dimulai dari sebuah masalah sehingga mereka menawarkan solusi dengan cara membuat aplikasinya di smarpthone. Mungkin sesimpel itu kedengarannya, namun mencari solusi yang memang dibutuhkan masyarakat dan diinginkan masyarakat sebenarnya tidak semudah itu. Oleh karena itu ada ungkapan bahwa stratup itu sebenarnya sociopreneur, secara sosial menyelesaikan masalah yang ada pada masyarakat namun pada saat yang sama mereka juga mendapatkan keuntungan dari operasi yang ada dalam aplikasi.

Monday, 11 March 2019

#SedikitRenungan, Bagian 7 (Memahami Ketidakmampuan)

https://www.pixelstalk.net/calm-desktop-wallpaper/

Persisnya saya lupa kapan dapat pelajaran satu ini, yang jelas waktu itu saya betul-betul merasa sependapat tanpa berpikir dua kali dan langsung ngeh “Iya juga ya”. Semoga teman-teman pembaca juta bisa mengambil pelajaran dari apa yang saya tulis.

Jadi kalau tidak salah waktu itu saya ikut sebuah seminar yang pada salah satu segmennya membahas tentang disabilitas (ketidakmampuan). Ngomong-ngomong tentang disabilitas, kebanyakan dari kita mungkin lebih mengasosiasikan disabilitas sebagai seseorang yang mempunyai kelainan atau cacat secara fisik sehingga mereka tidak mampu melakukan aktivitas yang sama dengan orang berfisik normal. Entah itu benar-benar tidak mampu atau sebetulnya mampu namun sulit untuk melakukannya. Awalnya saya pun juga berpikir demikian.

Wednesday, 6 March 2019

#SedikitRenungan, Bagian 6 (Tentang Nurani)

https://newevolutiondesigns.com/images/freebies/nature-hd-background-2.jpg

Maaf sekali lagi terlambat untuk post, ada beberapa agenda yang ga bisa ditinggalkan dan baru bisa buka laptop.

Oke, sudah saya bahas pada post sebelumnya bahwa ada disiplin baik dan disiplin buruk. Review lagi, perlu diketahui disiplin adalah kebiasaan atau aktivitas yang sudah tertanam dalam alam bawah sadar dan jika tidak melakukannya akan terasa seperti ada yang kurang. Mungkin disiplin bisa diartikan sebagai taraf menengah sebelum memasuki taraf selanjutnya, yakni ketagihan. Kalau ketagihan, yang terjadi adalah jika seseorang tidak melakukan aktivitas nagih tersebut ia akan berusaha dengan cara apa pun untuk merealisasikan perbuatannya.

Sunday, 24 February 2019

#SedikitRenungan, Bagian 5 (Menikmati Disiplin)

https://wallup.net/photography-nature-landscape-morning-mist-daylight-lake-boat-trees-calm-moon-england/


Sebelumnya maaf sekali untuk tulisan sedikit agak lama intervalnya dibandingkan dengan tulisan sebelumnya dikarenakan ada sedikit masalah teknis pada keyboard. Yap, jadi tulisan kali ini membahas kebiasaan kurang baik, terutama di Indonesia, yakni tentang membuang-buang waktu

Sebagian orang sering sekali membuang-buang waktu. Di Indonesia pun bahkan sampai ada ungkapan “Waktu Indonesia Bagian Ngaret” yang notabene merujuk pada kebiasaan orang Indonesia yang saking seringnya telat, dan membuang-buang waktu. Memang kedisiplinan harus tumbuh dengan sendirinya dengan adanya dorongan dari dalam diri. Jika dirunut, kedisiplinan akan dimulai dengan keterpaksaan, yang pasti awalnya akan sangat berat untuk memulai. Lalu sedikit demi sedikit jika dilakukan secara kontinyu, akan berlanjut menjadi sebuah kebiasaan. Setelah menjadi kebiasaan, lama-kelamaan kebiasaan tersebut akan tertanam dalam alam bawah sadar dan tidak perlu dorongan lebih untuk melakukan aktivitas tersebut. Lumayan berat memang apalagi hal tersebut kita tidak terlalu suka, proses belajar pasti tidak ada yang selamanya enak. Itu bukan sekedar omongan, memang secara psikologis sebuah aktivitas entah itu baik atau buruk akan berada dalam alam bawah sadar jika kita melakukan sesuatu yang sama secara berulang-ulang, alhasil kan menjadi sebuah disiplin.

Sunday, 17 February 2019

#SedikitRenungan, Bagian 4 (Bersikap Asertif)


Pernahkah kalian merasa tidak enak untuk menolak ajakan orang lain? Atau berusaha mengungkapkan yang sebenarnya namun tidak berani atau sungkan? Atau sulit menemukan kata yang tepat untuk menolak ajakan orang lain dan pada akhirnya ikut ajakan tersebut dengan terpaksa? Bagian kali ini bercerita fenomena yang mudah sekali ditemui di masyarakat, entah mereka sadar atau tidak mereka sebenarnya sedang melakukan hal tersebut, terkait dengan ajakan. Perilaku tersebut dinamai dengan sikap asertif.

Asertif adalah berani bersikap jujur dan terus terang apa yang dirasakan kepada orang lain. Asertif berlawanan dengan sungkan, yakni cenderung memikirkan perasaan orang lain saat akan bertindak. Sebenarnya tidak ada masalah dengan kedua sikap tersebut, keduanya sama-sama bagus, hanya saja penyampaiannya pada timing dan cara yang yang benar agar tidak terjadi kesalahpahaman dengan lawan bicara. Terkadang saya kepikiran betapa seringnya saya pribadi bersikap demikian kepada orang lain.

Monday, 11 February 2019

#SedikitRenungan, Bagian 3 (Menciptakan Keadilan)


Cerita kali ini sedikit banyak masih berkaitan dengan Bagian sebelumnya. Pelajaran ini baru benar-benar saya sadari ketika merasakan dua sisi, yakni menjadi anggota sebuah kelompok dan juga menjadi pemimpin pada sebuah kelompok. Sebenarnya sangat dimungkinkan kasus-kasus serupa pasti dirasakan oleh semua ketika berkegiatan sehari-hari. Apalagi di Indonesia sekarang sedang masa politis dan pasti banyak sekali perbedaan pendapat.

Waktu itu saya diamanahkan untuk menjadi sebuah ketua acara dan diharuskan membuat sebuah keputusan, tentu saja saya mengumpulkan beberapa informasi terkait keputusan yang diambil dan berpikir bahwasanya ini merupakan keputusan yang terbaik. Tidak terpikirkan bahwa akan ada yang membantah atau tidak setuju dengan keputusan telah saya buat, namun ternyata saat penyampaian ada saja beberapa orang yang tidak setuju. Sebagai pengambil keputusan sudah pasti saya harus menampung segala aspirasi yang masuk untuk kemudian menjadi evaluasi pada pembuatan keputusan selanjutnya. Besoknya keputusan berhasil diambil entah masih ada beberapa pihak yang belum terpuaskan namun tidak menyuarakannya atau tidak.

Thursday, 7 February 2019

#SedikitRenungan, Bagian 2 (Yang Terbaik dari Yang Terbaik)


Mungkin tulisan kali ini terkesan “semua orang juga tahu”, namun saya lihat masih banyak di luar sana yang ternyata “belum semua orang tahu”. Ya saya harap semoga bisa bermanfaat bagi para pembacanya.

“Yang Terbaik”, sebuah frasa yang sering terdengar atau terucap saat kita sedang menunggu sebuah hasil akan apa yang telah kita usahakan dan harap-harap baik akan hasil tersebut. Definisi yang sebagian orang masih menganggapnya sebagai sebuah hal sepele namun sebenarnya bukan hanya sekedar kata. “Yang terbaik” adalah sebuah perspektif.

Popular Posts